Maharani Sylvia Rindawati
Program Studi Magister Kajian Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Pengendalian Persediaan Obat Menggunakan Metode ABC, Safety Stock, EOQ, dan Rop di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pemerintah di Jakarta Maharani Sylvia Rindawati; Helen Andriani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i10.12847

Abstract

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, salah satunya melalui pelayanan kefarmasian dalam persediaan obat – obatan. Anggaran belanja untuk obat di rumah sakit menghabiskan biaya terbesar, yaitu sekitar 40-50% dari total anggaran. Pengendalian obat berperan penting untuk melaksanakan fungsi kuratif oleh rumah sakit dengan biaya total yang rendah dan biaya penyimpanan yang terpantau. Pada penelitian pendahuluan, pengadaan obat berdasarkan pemakaian rata – rata akhir bulan dan perencanaan berdasarkan metode konsumsi jumlah persediaan tahun sebelumnya. Stok pengaman obat di rumah sakit dengan melebihkan persediaan barang melalui penambahan 1 bulan. Pembelian obat setiap bulan sering terjadi diluar perencanaan sehingga menimbulkan kerugian dari segi keuangan maupun pelayanan bagi rumah sakit. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengendalian obat di salah satu rumah sakit pemerintah di Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Mei 2023. Metode penelitian merupakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara dan telaah dokumen sekunder dari data obat instalasi farmasi. Informan terdiri dari direktur penunjang medis, kepala instalasi farmasi, dan staf farmasi. Penelitian menunjukkan pengendalian berdasarkan prioritas obat metode ABC, yaitu nilai pemakaian kelompok A 67%, kelompok B 19%, dan kelompok C 15%. Obat kelompok A merupakan obat yang sering diresepkan di IGD dan Poli Spesialis. Economic Order Quantity (EOQ) pada obat yang lebih mahal menjadi lebih kecil dikarenakan biaya penyimpanan yang besar. Safety Stock (SS) obat lebih kecil dibandingkan jumlah obat pengaman yang telah ditentukan oleh rumah sakit. Pengawasan terhadap pengendalian persediaan obat berdasarkan prioritas perlu dilakukan.