Masyarakat di Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat yang berlokasi kurang lebih 12 kilometer dari Bandar Udara Pondok Cabe belum pernah mendapatkan pelatihan Human Factor dan Keselamatan Penerbangan. Dampaknya, secara umum masyakarat masih belum mengetahui faktor-faktor penyebab terganggunya keselamatan dan keamanan penerbangan, serta hak dan kewajiban mereka sebagai pengguna jasa penerbangan. Tujuan dari pelatihan human factor dan keselamatan penerbangan dirasa perlu untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat disekitar bandar udara untuk terjaminnya keselamatan dan keamanan penerbangan serta pelayanan prima, termasuk hak dan kewajiban mereka selaku pengguna jasa penerbangan. Metode yang digunakan adalah pembelajaran secara secara offline (tatap muka) dengan menyampaikan 4 (empat) materi, yaitu tentang KKOP, pelayanan angkutan udara, human factor dan tanggung jawab pengangkut. Untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran disampaikan pre-test sebelum penyampaian materi dan post-test setelah selesainya penyampaian materi. Dari analisis hasil pretest dan posttest ditemukan bahwa, rata-rata pengetahuan responden sebelum menjalani pelatihan adalah 15,09 dengan standar deviasi sebesar 2,21, sementara setelah pelatihan Human Factor dan Keselamatan Penerbangan, rata-rata pengetahuan responden menjadi 20,04 dengan standar deviasi sebesar 0,87. Hasil analisis bivariat menggunakan uji paired simple t-test menunjukkan perbedaan rata-rata sebesar -4,957 dengan nilai P-Value sebesar 0,000 (p < 0,05). Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa Ho (hipotesis nol) ditolak, yang berarti ada pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan responden sebelum dan setelah pelatihan Human Factor dan Keselamatan Penerbangan.