Green marketing kemudian muncul sebagai solusi yang dikembangkan oleh pemasar untuk mendukung terwujudnya green economy dan sustainable economy. Green marketing merupakan salah satu strategi alternatif bagi perusahaan untuk menjalankan bisnis yang menguntungkan dan berorientasi keuntungan dengan tetap berwawasan lingkungan. Tujuan akhir dari pemasaran ramah lingkungan adalah menciptakan dua garis dasar; yang pertama untuk keuntungan dan yang kedua untuk tanggung jawab sosial. Sebaliknya konsumen yang menunjukkan tingkat kesadaran lingkungan yang lebih tinggi akan membuat keputusan pembelian terhadap produk ramah lingkungan lebih meningkat dibandingkan dengan produk yang kurang memperhatikan isu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Ecolabeling dan Green Marketing Mix terhadap Green Product Purchase Intention (Studi Kasus pada Agro Wisata Abian Salak Desa Sibetan, Bebandem Kab. Karangasem). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dengan skala likert 1-5. Populasi dalam penelitian ini Masyarakat di Karangasem yang pernah berkunjung Agro Wisata Abian Salak Desa Sibetan, Bebandem. Teknik pengambilan datanya menggunakan teknik non probability sampling yaitu dengan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 140 responden. Teknik analisis data menggunakan uji instrumen penelitian, uji asumsi klasik, uji ketepatan model, uji analisis regresi berganda, dan uji t. Uji instrumen dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Sebagai bahan pengumpulan data yang dianalisis dengan bantuan software IBM SPSS Statistik versi 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ecolabeling, berpengaruh signifikan terhadap green purchase intention, green product berpengaruh signifikan terhadap green purchase intention, green price dan green place berpengaruh signifikan terhadap green purchase intention baik secara parsial maupun simultan..