Cuti Yani
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan UPR

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TRADISI ARUH BESAR DALAM MELESTARIKAN BUDAYA LELUHUR MASYARAKAT DESA LOKLAHONG KECAMANTAN LOKSADO KEBUPATEN HULU SUNGAI SELATAN KALIMANTAN SELATAN Asep Ikbal; Joy Setiawan; Doni Doni; Cuti Yani; Meko Purwanto
CIVITAS (JURNAL PEMBELAJARAN DAN ILMU CIVIC) Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/civitas.v9i2.5111

Abstract

Abstrak — Riset ini berusaha untuk menjelaskan bagaimana eksistensi budaya leluhur masih tetap mendapatkan peran yang strategis dalam masyarakat modern yang secara umum telah banyak meninggalkan budaya leluhur. Salah satu tradisi budaya yang ada di desa loklahong kecamatan loksado kebupaten hulu sungai selatan provinsi kalimantan selatan yaitu tradisi nya adalah aruh dalam rangkai penyambutan hasil panen perkebunan masyarkat loklohang dan sebagai ucapan syukur kepada sang pencipta, masyrakat loklahong menyelenggarakan ritual aruh besar   yang berpusat di balai adat kaharingan yang dikunjungi dari masyarakat setempat maupun dihadiri dari berbagai kalangan penjuru. Ritual ini sebagai bentuk warisan dari leluhur  terdahulu  masyarakat loklahong.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi tradis aruh dalam memelihara budaya leluhur  masyarakat loklahong  dalam sistem religi  dengan menjelaskan menggunakan  pendekatan kualitatif, dimana  jenis penelitian  menggunakan pendekatan kualitaif-deskriptif yaitu ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang ada baik secara alamiah atau rakayasa  buatan manusia. Tekni pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tekni analisis data  meliputi tahap reduksi data tahap penyajian data, tahap penarikan kesimpulan. Hasil dari panelitian  ini  tradis aruh adalah sebuah hajatan ucapan syukur masyarakat  dalam pesta paneh hasil berkebunan  diadakan masyarkat setempat.Kata kunci:  Tradisi Aruh, Masyarakat Adat, Leluhur, Loksado