Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Metode E-Learning Sebagai Sarana Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Perusahaan (Studi Literature Review) Andi Salwa Diva; Rizki Hikmawan
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 16 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8231296

Abstract

Dalam era digital yang semakin maju, teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, termasuk dalam proses pembelajaran. E-learning merupakan wujud nyata dari perkembangan teknologi dalam proses pembelajaran. Menurut Daryanto (2010) dalam Permatasari, I., & Hardiyan, H. (2018) E-Learning adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran [4]. Hingga saat ini e-learning tak hanya dimanfaatkan untuk pembelajaran dalam dunia pendidikan saja, dalam organisasi/perusahaan e-learning dimanfaat sebagai metode pembelajaran atau pelatihan dalam program training dan pengembangan karyawan. Hingga saat ini sudah banyak perusahaan/organisasi yang telah memanfaatkan e-learning sebagai sarana pelatihan karyawan untuk mencapai tujuannya yaitu meningkatkan kompetensi dan kemampuan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dalam beberapa penelitian terdahulu yang telah meneliti pemanfaatan dan penerapan e-learning sebagai sarana dalam pelatihan kompetensi karyawan, dapat disimpulkan bahwa e-learning memberikan dampak positif dan meningkatkan efektivitas serta kinerja karyawan. E-learning juga memberikan kemudahan dan fleksibilitas terhadap karyawan perusahaan dalam mengikuti pelatihan. Dalam penerapannya, organisasi/Perusahaan telah mulai menyelaraskan strategi e-learning mereka dengan preferensi karyawan. Dengan kustomisasi yang didasari oleh kebutuhan dan preferensi karyawan dalam merancang dan mengembangkan e-learning, penerapan e-learning berpotensi memberikan manfaat dan meningkatkan kompetensi serta kinerja karyawan organisasi/perusahaan. Tak jarang pemanfaatan e-learning dalam pelatihan di organisasi/perusahaan dirasa kurang efektif dan memiliki kekurangan. Namun, kekurangan dan hambatan tersebut dapat menjadi referensi dan bahan pertimbangan serta evaluasi dalam perancangan dan pengembangan e-learning agar pemanfaatan dan penerapannya berpotensi memberikan lebih banyak manfaat baik.
Peran social media officer dalam merancang konten instagram untuk branding di adconomic digital advertising Andi Salwa Diva; Hastie Audytra
INTEGRATED (Journal of Information Technology and Vocational Education) Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/integrated.v5i1.60339

Abstract

Di era digital saat ini media sosial adalah hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat dan menjadi salah satu bagian dari teknologi yang banyak diminati. Penggunaan media sosial telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai media penyebaran informasi, promosi hingga branding suatu bisnis atau usaha. Dalam mengelola media sosial suatu brand atau usaha ternyata terdapat tahapan-tahapan yang perlu dilakukan. Suatu usaha atau brand dapat menggunakan jasa Digital Advertising yang dapat membantu bisnis atau usaha untuk branding atau mempromosikan produk atau jasa. Kegiatan Social Media Officer (SMO) khususnya pada media sosial Instagram meliputi merancang content plan dan editorial plan, mengelola media sosial, melakukan analisa media sosial, membuat weekly insight report dan monthly report media sosial, serta melakukan koordinasi dan kerjasama dengan beberapa pihak terkait. Dalam menjalankan kegiatan tersebut terdapat hambatan yang ditemukan seperti kurangnya engagement untuk beberapa akun media sosial dan kurangnya referensi gambar (bank Image) untuk konten yang akan dibuat. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian bertujuan memberikan saran atau solusi yang dapat dilakukan antara lain adalah melakukan koordinasi dan komunikasi yang lebih intensif kepada pihak terkait, dan mengoptimalkan penggunaan konten untuk media sosial agar mendapatkan engagement yang lebih tinggi.