Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Keadaan dan Respon Guru Sekolah Dasar Terhadap Proses Reformasi Kurikulum 2013 Zuhra Meiliza; Alfri Sinulingga
Jambura Journal of Community Empowerment Volume 3 No. 2: Desember 2022
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37411/jjce.v3i2.2736

Abstract

Peran kurikulum sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional, maka diperlukan upaya untuk merevisi, mengembangkan dan menyempurnakan desain kurikulum untuk bisa menghasilkan proses dan produk pendidikan yang bermutu dan kompetitif. Namun fakta di lapangan perubahan kurikulum yang dirasa menunjukkan banyak masalah karena perubahan kurikulum itu sendiri yang terlalu sering dan terlalu cepat. Penelitian ini dilaksanakan di 8 (delapan) sekolah dasar negeri (SDN), Kota Langsa, Provinsi Aceh. Subjek penelitian yang digunakan adalah 82 orang guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui metode kuesioner, dan metode wawancara dan menggabungkan dengan metode membaca literatur yang relevan dan penelitian. Kemudian Analisis data hasil kuesioner menggunakan perangkat lunak SPSS dengan menggunakan scala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru telah mengimplementasikan kurikulum 2013 pada kegiatan pembelajaran sehari-hari. Berdasarkan hasil analisis regresi didapatkan koefisien determinasi sebesar 0,383 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata perubahan kurikulum 2013 yang dirasakan guru terhadap keadaan implementasi K13 (Sig<0,000). Berbagai respon guru terhadap K13 ini menunjukkan pengaruh yang nyata, perasaan guru dikatakan bimbang apakah senang atau tidak, namun yang dirasakan adalah perubahan kurikulum yang terlalu cepat mengakibatkan kebingungan dan menimbulkan banyak masalah. Solusi yang telah dilakukan guru untuk menghadapi permasalahan tersebut adalah dengan berdiskusi bersama dengan kepala sekolah, sesama guru dan kelompok kerja guru.