This article is a study of popular culture (blond hair) from the perspective of symbol theology. What is being studied is the paradigm of blonde hair that is understood by people in the Christian Theological Higher Education environment in Indonesia. The importance of assessing popular culture paradigms such as open and creative blonde hair lies in the openness and acceptance of each individual to different and diverse experiences. Using the theology of symbols, this article highlights a series of understandings by the theologically educated community in various Christian Theological Colleges in Indonesia regarding blonde hair as one of popular culture. As part of the research, observations were made of representatives from various Christian theological campuses with different theological colors such as evangelical, ecumenical, Calvinist, progressive, and charismatic through online interviews. The findings of this study indicate that the perceptions and views of the Christian Theological Higher Education community in Indonesia regarding blonde hair as one of popular culture tend not to open up a deep interpretation of its symbolic meaning. AbstrakArtikel ini adalah studi budaya populer (rambut pirang) dalam perspektif teologi simbol. Yang diteliti adalah paradigma rambut pirang yang dipahami oleh orang-orang di lingkungan Pendidikan Tinggi Teologi Kristen di Indonesia. Pentingnya penilaian terhadap paradigma budaya populer seperti rambut pirang yang terbuka dan kreatif terletak pada keterbukaan dan penerimaan masing-masing individu terhadap pengalaman yang berbeda-beda dan beragam. Menggunakan teologi simbol, artikel ini menyoroti serangkaian pemahaman masyarakat berpendidikan teologi di berbagai Perguruan Tinggi Teologi Kristen di Indonesia mengenai rambut pirang sebagai salah satu budaya populer. Sebagai bagian dari penelitian, dilakukan observasi terhadap perwakilan berbagai kampus teologi Kristen dengan warna teologi yang berbeda-beda seperti, injili, ekumenis, calvinis, progresif, dan kharismatik melalui wawancara online. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi dan pandangan masyarakat lingkungan Pendidikan Tinggi Teologi Kristen di Indonesia terhadap rambut pirang sebagai salah satu budaya populer cenderung tidak membuka interpretasi mendalam atas makna simbolisnya.