Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

LAMA HEMODIALISIS DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS Tresna Dea Wahyuni; Tri Hapsari Retno Agustiyowati; Yosep Rohyadi
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 15 No 2 (2023): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v15i2.2237

Abstract

Prevalensi penyakit ginjal kronis (PGK) dan hemodialisis terus meningkat dari tahun ke tahun. Terdapat 697,5 juta pasien PGK di dunia tahun 2017 dan 1,5 juta diantaranya menjalani hemodialisis. Pasien dengan PGK sering menggunakan hemodialisis sebagai terapinya. Terapi ini merupakan terapi jangka panjang yang antara lain terjadi perubahan psikologis berupa gangguan kecemasan. Kecemasan yang dirasakan pasien merupakan reaksi dari perasaan takut yang disebabkan oleh keadaan yang tidak terduga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini memakai model deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan sampel berjumlah 61 responden. Kuesioner demografi dan Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) digunakan sebagai instrumen. Uji statistik Spearman rho digunakan untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara lama menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan p-value 0,001 (α= 0,05), korelasi kuat dan arah negatif (-0,714). Sebagian besar tingkat kecemasan yang dialami cemas ringan dan sedang dengan tingkat kecemasan yang paling tinggi pada pasien dengan lama <12 bulan. Berdasarkan hasil ini, diharapkan bisa berkontribusi pada peningkatan pelayanan perawatan melalui pemberian asuhan keperawatan secara holistik, khususnya bagi pasien yang menjalani pengobatan hemodialisis < 12 bulan.