Fatkhi Hibatullah
Universitas Darussalam Gontor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MANAJEMEN KRISIS PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA Bambang Setyo Utomo; RM. Akbar Mulia Putra Diponegoro; Mohammad Abdul Hamid Alfarizi; Fatkhi Hibatullah
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 7 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/jids.v7i2.4209

Abstract

Pandemi Covid-19 yang telah terjadi dan masih berlangsung berdampak pada banyak sektor, seperti sektor kesehatan, ekonomi, manufaktur, pariwisata serta memiliki efek jangka panjang. Manajemen krisis menjadi salah satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan maupun instansi terkait untuk merencanakan strategi komunikasi dalam penanganan krisis dan untuk mencegah dampak negatif yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa bentuk manajemen krisis yang diaplikasikan oleh masing-masing perusahaan pada masa pandemi Covid-19. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan paradigma yang digunakan konstruktivisme. Pengumpulan data menggunakan analisis review literatur yang dilakukan kepada 5 jurnal yang terbit selama 5 tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap perusahaan memiliki tahapan-tahapan dalam penanganan krisis, yaitu tahap pra-krisis, tahap krisis dan tahap pasca-krisis. Pada tahap pra-crisis, perusahaan membentuk tim khusus untuk penanganan krisis agar dapat mulai menganalisa. Pada tahap crisis, perusahaan mulai melaksanakan beberapa kegiatan manajemen krisis seperti pemberitaan tentang keadaan perusahaan dan pembuatan kebijakan baru selama covid-19. Pada tahap pasca-crisis, perusahaan mulai mengembalikan citra dengan memberitakan produk dan agenda baru untuk khalayak.
Strategi Komunikasi Pengurus Rayon dalam Menanamkan Nilai Panca Jiwa terhadap Santri Baru Fatkhi Hibatullah; Bambang Setyo Utomo
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol. 6 No. 2 (2024): Sahafa Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/sjic.v6i2.11562

Abstract

Peran komunikasi sangatlah penting dalam suatu proses kegiatan di dunia ini. Salah satunya dalam lembaga pendidikan, lembaga pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan proses pendidikan karena lembaga berfungsi sebagai mediator dalam mengatur jalannya pendidikan. Oleh karena itu, peran suatu komunikasi sangatlah penting, karena berperan besar dalam menjalankan proses sosialisasi peserta didik dengan lingkungan masyarakat, untuk tercapainya nilai-nilai pendidikan yang tertanam dalam diri peserta didik. Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berbasis pesantren, Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 memiliki sistem dan nilai-nilai pendidikan yang sangat berbeda dari lembaga pendidikan yang lainnya, nilai-nilai tersebut terbentuk pada panca jiwa yang menjadi asas kehidupan bagi setiap orang yang berada di PMDG. Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus, dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan, ialah: Pertama,  dari observasi  terdapat 3 masalah yang dihadapi satri baru: pertama adalah pengaruh santri lama, kedua adalah masih adanya kebiasaan dari rumah, dan ketiga adalah gagalnya adaptasi santri baru dengan aktivitas di PMDG Kampus 2. Kedua, pengurus rayon merencanakan suatu strategi komunikasi untuk menanamkan nilai panca jiwa, dengan menggerakan setiap komponen yang bertanggung jawab atas santri baru. Ketiga, pelaksanaan dari setiap strategi komunikasi yang telah direncanakan. Keempat, melakukan evaluasi atas setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam menanamkan nilai panca jiwa. Kelima, melaporkan setiap kegiatan yang telah dilaksanakan kepada staf pengasuhan santri dan pembimbing rayon, untuk melihat kekurangan, dan menjadikan setiap kegiatan yang baik sebagai gambaran untuk kegiatan-kegiatan setelahnya.