Matematika seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan bagi sebagian besar siswa sekolahmenengah pertama. Self-efficacy pada siswa merupakan sebuah keyakinan yang menggambarkan kemampuan siswauntuk mengatur dan menggunakan potensi diri dalam menghadapi situasi yang akan dating. Siswa seringkalimengalami kesulitan dalam mengaplikasikan kemampuan self-efficacy untuk mengelola potensi dalam rangkamenyelesaikan permasalahan dalam menghadapi kesulitan selama proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, penelitianini mencoba menganalisis kemampuan self-efficacy siswa usia sekolah menengah pertama sebagai dasar masukanpengelolaan kemampuan non-kognitif siswa. Penelitian dilakukan di MTS N 2 Pemalang dengan melibatkan 174siswa kelas delapan sebagai responden. Data dikoleksi menggunakan instrument angket online skala Likert yangmenggambarkan sikap inisiasi, persistensi dan aksi dalam menghadapi pembelajaran mata pelajaran matematika.Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara structural equation modeling (SEM) menggunakan SmartPLS3.0. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa tindakan inisiasi siswa mencapai 68.44±10,98%, sedangkansikap persistensi mencapai 69,14±10,23%, dan aksi dalam memanfaatkan potensi diri sebesar 72,50±12,07%.Adapun kontribusi masing-maing aspek terhadap self-efficacy adalah aspek inisiasi sebesar 34,1%, persistensisebesar 19,8% dan aksi sebesar 56,9%. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa masih memiliki tindakan inisiasiyang rendah dan mudah mengalami penurunan minat dalam belajar matematika, namun dalam segi eksekusi tindakanmenyelesaikan tugas lebih tinggi dibanding aspek lain. Self-efficacy kemungkinan berpengaruh terhadap motivasisiswa dalam menghadapi permasalahan pada mata pelajaran matematika, serta keinginan mengejar prestasi di bidangtersebut. Selain itu, masalah lingkungan pergaulan atau teman sebaya juga memiliki peran dalam peningkatan selfefficacy.Secara rata-rata self-efficacy siswa kelas delapan MTS N2 Pemalang memiliki self-efficacy yang masihtergolong dalam kategori rendah.