Y L Sukestiyarno
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Budaya Pelayanan Keagamaan dan Budaya Mutu di Sekolah Tinggi Teologi pada Era Disrupsi Steaven Octavianus; Y L Sukestiyarno; Rusdarti Rusdarti; Suwito Eko Pramono
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era disrupsi yang ditandai oleh revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0, kebutuhan akan pendidikan yang bermutu menjadi tuntutan yang tinggi bagi masyarakat. Oleh sebab itu setiap perguruan tinggi di Indonesia memiliki kewajiban untuk menerapkan budaya mutu tanpa terkecuali, Hal ini juga berlaku bagi perguruan tinggi agama termasuk juga Sekolah Tinggi Teologi (STT). Salah satu tolak ukur dari ketercapaian budaya mutu adalah peringkat akreditasi yang diperoleh perguruan tinggi. Berdasarkan data akreditasi di halaman daring BAN-PT hanya sekitar 30% STT di Indonesia yang terakreditasi di atas B. Hal ini mengindikasikan belum semua STT menerapkan budaya mutu. Penelitian ini akan mempelajari faktor apa yang menjadi penyebab belum terimplementasinya budaya mutu. Setelah dilaksanakan wawancara dan observasi terhadap pengelola STT serta kajian terhadap penelitian sebelumnya mengenai budaya pelayanan di STT maka ditemukan bahwa paradigma pengelolaan menjadi penyebab belum diimplementasikannya budaya mutu.
Analisis Kemampuan koneksi matematis ditinjau dari SelfEfficacy Siswa Kelas VII Pokok Bahasan Geometri Krisno Budi Prasetyo; Y L Sukestiyarno; A Nur Cahyono
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penguasaan materi matematika hingga saat ini masih menjadi permasalahan siswa sulit memahami pembelajaran. Hal ini membuat kepercayaan diri untuk mengekplorasikan kemampuannya menjadi terhambat sehingga siswa tidak mampu mengikuti pelajaran dengan baik. Pembelajaran matematika pada kurikulum 2013 diharapkan mampu membuat siswa memahami konsep, mengaitkan antarkonsep, mengaplikasikan konsep,akurat, efesien dan tepat dalam pemecahan masalah. Dalam tujuan tersebut mengaitkan antarkonsep merupakan kemampuan koneksi matematis. Tujuan koneksi matematis menurut NCTM ialah memperluas wawasan pengetahuan siswa, memandang matematika sebagai keseluruhan yang satu padu bukan sebagai materi yang berdiri sendiri dan mengenal relevansi dan manfaat matematika baik disekolah maupun diluar sekolah. Upaya meningkatkan koneksi matematis diperlukan kemampuan diri untuk mewujudkannya, hal tersebut sesuai dengan kemampuan self-efficacy. Self-efficacy ialah penilaian seseorang bahwa ia mampu melakukan tindakan mengenai persoalan yang dihadapinya. Terdapat tiga dimensi self-efficacy yaitu magnitude, strength dan generality.Geometri merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berkenan dengan pengukuran. Dalam materi geometri ini akan dianalisis kemampuan koneksi siswa ditinjau dengan kemampuan self-efficacy.