Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENILAIAN POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) PADA GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) Nur Miswari; Lina Aulia; Rizqi Wahyudi
Sebatik Vol 25 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.568 KB) | DOI: 10.46984/sebatik.v25i1.1160

Abstract

Aktivitas penanganan bahan secara manual masih banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari saat melaksanakan sebuah pekerjaan. Ketidak ergonomis pekerjaan manual material handling (MMH) akan menimbulkan risiko keluhan muskuloskeletal disorder (MSDs). Selain dapat menyebabkan risiko-risiko muskuloskeletal, pekerjaan MMH dapat meningkatkan kelelahan otot lokal akibat banyaknya kontraksi otot yang terlibat dan low back pain (LBP). Aktivitas mengangkat dan membawa galon air secara pada gedung bertingkat tentu menjadi tugas yang cukup berat. Penelitian ini dilakukan terhadap aktivitas MMH mengangkat dan membawa air kemasan galon dengan menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) untuk menilai postur aktivitas MMH dan mengklasifikasikan dalam tingkatan risiko. Untuk analisis tekanan pada sendi antara lumbal lima dan sacral pertama (L5/S1) dilakukan dengan software prediksi kekuatan dan ketahanan statis tubuh. Hasil yang diperoleh dari penilaian postur dengan metode RULA aktivitas MMH pengangkatan dan membawa galon air mineral secara manual pada gedung bertingkat adalah nilai 7 (tujuh) yang masuk dalam kategori risiko tinggi sehingga perlu adanya perbaikan segera. Hasil analisis gaya tekan L5/S1 pada sikap kerja MMH yaitu sebesar 1644N untuk posisi angkat dan 2475N saat membawa. Usulan perbaikan yaitu posisi tubuh agar tetap tegak, mengurangi sudut yang terbentuk agar memperkecil momen gaya, menggunakan alat bantu material handling lifting secara mekanis maupun elektrik agar pekerjaan MMH tidak menggunakan kekuatan operator yang berlebihan baik saat mengangkat maupun membawa beban.
Feasibility Study of Shallot Production in Financial Aspect in Central Lampung (Case study : Kota Gajah) Dian Fajarika; Rizqa Ula Fahadha; Intan Mardiono; Nur Miswari
Journal of Science and Applicative Technology Vol 2 No 1 (2019): ICoSITeR Special Edition
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.701 KB) | DOI: 10.35472/281423

Abstract

Shallot is superior vegetable commodity in which the demand has a tendency to increase. The growth of demand for commodity is in line with the growth of population in Indonesia. Shallot is included in 7 (seven) basic foodstuffs targeted by Ministry of Agriculture in Indonesia. The need of shallot is supplied by Central Java, East Java, West Java and West Nusa Tenggara. Shallot commodities in Indonesia heavily depend on the season, the government makes a regulation about shallot import for maintaining stability of price. To anticipate the occurrence of imports, the government is focused on inviting local governments to create a farming center of shallot. Lampung Province is one of the provinces that has suitable natural resources for shallot farming. The purpose of this research is to analyze the financial feasibility of shallot farming development based on NPV (Net Present Value), Net B/C (benefit/cost), IRR (Internal Rate Return), and payback period criteria. The financial feasibility analysis through the calculation of cost and benefit components obtained from shallot business and investment criteria to determine the level of feasibility in quantitative terms. The result showed that NPV is IDR. 16,747,507.38, Net B/C 1.45, IRR for 4 period is 66.03% and payback period is 3.58.