Ari Kuncoro
Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Inovasi Nasional

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rekayasa Perangkat Keras untuk Alat Pemantau Cuaca Berbasis SMS pada Lingkungan Tambak Garam Ma'muri Ma'muri; Salasi Wasis Widyanto; Susilo Wisnugroho; Ari Kuncoro; Rikha Bramawanto; Nanda Radhitia Prasetiawan
Jurnal Kelautan Nasional Vol 18, No 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v18i2.12528

Abstract

Produksi garam di Indonesia pada umumnya dilakukan secara tradisional dan sangat bergantung pada kondisi iklim-cuaca. Akan tetapi, keberadaan informasi cuaca di sekitar lahan pegaraman masih sangat minim karena peralatan pemantau cuaca yang telah ada hanya dipasang di sekitar bandara, pelabuhan, perkebunan, dan persawahan, yang jauh dari lokasi tambak garam. Oleh karena itu, pemasangan alat pemantau cuaca di lingkungan tambak garam sangat diperlukan agar diperoleh informasi cuaca yang akurat dan real-time. Tujuan dari penelitian ini ialah merekayasa instrumen berbiaya murah melalui integrasi beberapa perangkat sensor, mikrokontroler, dan modul-modul elektronik pendukung lainnya, sehingga dapat digunakan sebagai alat pemantau cuaca di lingkungan tambak garam dengan mekanisme pengiriman datanya melalui Short Message Service (SMS). Tahapan penelitiannya meliputi desain konseptual, pengumpulan data sekunder melalui studi literatur dan observasi lapangan, pembuatan desain, pembuatan prototipe, pengujian, dan analisa data. Hasilnya berupa prototipe alat pemantau cuaca yang dapat menghasilkan data cuaca berupa kecepatan angin, arah angin, curah hujan, suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, suhu air, dan tinggi muka air di dalam tambak garam. Kesimpulannya, prototipe alat pemantau cuaca hasil rekayasa instrumen terintegrasi telah berhasil dibuat dan dapat bekerja dengan baik dalam menyajikan data dan informasi cuaca secara real-time. Dalam jangka panjang, kumpulan data dan informasi cuaca ini dapat dimanfaatkan oleh stakeholder untuk memprediksi produksi garam.
Analisis Perbandingan Kristalisasi Garam Pada Tunnel Plastik dan Rumah Kristalisasi di Kabupaten Kebumen Ari Kuncoro; Susilo Wisnugroho; Rikha Bramawanto; Ma'muri Ma'muri; Salasi Wasis Widyanto; Muhammad Agus; Nanda Radhitia Prasetiawan; Adiguna Rahmat Nugraha
Jurnal Kelautan Nasional Vol 19, No 1 (2024): APRIL
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v19i1.12290

Abstract

Penggunaan tunnel plastik dan rumah kristalisasi sebagai media untuk produksi garam mampu mengatasi gangguan cuaca, terutama hujan, sebagaimana lazim terjadi pada produksi garam konvensional. Beberapa kajian telah menunjukkan keunggulan masing-masing media tersebut, namun belum ada kajian yang membandingkan keduanya secara langsung terutama dari aspek kristalisasi garam. Riset ini bertujuan membandingkan kristalisasi garam di tunnel plastik dan rumah kristalisasi yang berada di pesisir Kabupaten Kebumen. Riset ini mengamati kristal garam yang terbentuk dari brine yang sama serta mengukur parameter lingkungan di sekitar tunnel plastik dan rumah kristalisasi. Hasil riset menunjukkan bahwa kristalisasi garam di tunnel plastik relatif lebih cepat dan jumlahnya lebih banyak namun kristal garam dari rumah kristalisasi lebih solid, berwarna lebih jernih dan ukuran kristal tunggal lebih besar. Meskipun kedua fasilitas sama-sama memanfaatkan efek rumah kaca, rata-rata suhu ruangan dan suhu brine di tunnel plastik lebih tinggi dibandingkan di rumah kristalisasi, Suhu ruangan dan brine tertinggi di tunnel plastik mencapai 57,4°C dan 60,4°C, sedangkan suhu maksimum ruangan dan brine di rumah kristalisasi hanya 51,5°C dan 53°C. Perbedaan kemampuan tunnel plastik dan rumah kristalisasi dalam memerangkap panas menghasilkan kristal garam yang berbeda. Rumah kristalisasi memerlukan beberapa alternatif pembenahan agar dapat bekerja lebih optimal. Petani garam dapat mengklasifikasikan garam dari tunnel plastik dan rumah kristalisasi berdasarkan perbedaan ukuran, warna dan bentuk kristal, sebagai upaya diversifikasi produk untuk memperluas segmentasi pasar.