Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KESTABILAN LERENG BATUAN DENGAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI MASSA BATUAN DI DAERAH HATIVE BESAR Micky Kololu; Marcia Violetha Rikumahu; Afifah Thohirah; Ervina Rumpakwakra
Journal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan dan Sains Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Teknik Mesin, Elektro, Informatika, Kelautan & Sains
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/metiks.2023.3.2.62-71

Abstract

Desa Hative Besar memiliki wilayah yang berlereng dengan formasi batuan adalah batuan vulkanik. Bagian cover batuan ini telah mengalami pelapukan sehingga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan penambangan. Dalam melakukan kegiatan penambangan, kualitas massa batuan harus diperhatikan karena merupakan metode empiris untuk memprediksi stabilitas lereng yang diamati. Kehadiran kekar maupun retakan pada batuan akan menyebabkan ketidakstabilan pada lereng. Kestabilan lereng ditentukan dengan menggunakan klasifikasi massa batuan dengan parameter yang diambil dari nilai kuat tekan batuan, RQD, jarak antar bidang diskontinu, kondisi diskontinu, dan kondisi air tanah yang mewakili massa batuan. Penelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk mengkaji kestabilan lereng batu pasir dengan menggunakan metode klasifikasi massa batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Slope Mass Rating (SMR) pada formasi lereng terdistribusi sesuai tipe massa batuan yang tepat dengan nilai SMR sebesar 75,5 dan tergolong Tipe II yang menggambarkan lereng batuan stabil dan lereng berada dalam kondisi stabil. keadaan baik. Untuk nilai Rock Mass Rating (RMR) memiliki nilai sebesar 68 dan tergolong Tipe II, asalkan lereng stabil dan tidak memerlukan penyanggaan.
Karakterisasi Akuifer dan Analisis Parameter Fisik-Kimia Airtanah Daerah Pesisir Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah Micky Kololu; Zapheline Matakupan
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 3 No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan airtanah untuk pemenuhan kebutuhan jangka Panjang penduduk Daerah Pesisir Waai akan dapat terpenuhi jika keadaan akuifer dan airtanah diteliti. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik akuifer dan kondisi fisik-kimia airtanah di Pesisir Waai. Metode yang digunakan adalah interpretasi kondisi geologi, pemodelan geolistrik, serta pengukuran nilai pH, TDS, EC, dan salinitas. Selanjutnya dilakukan analisis sebaran dan klasifikasi nilai tiap parameter serta analisis hubungan antar parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuifer di Pesisir Waai meliputi akuifer bebas dan akuifer tertekan yang tersusun atas sedimen pasir dengan porositas istimewa (33,2%) dan permeabilitas sedang (1,35×10-2), akuitar yang tersusun atas sedimen pasir dan kerikil dengan porositas istimewa (28%) dan permeabilitas sedang (3,29×10-2), serta akuiklud yang tersusun atas sedimen lempung dengan porositas istimewa (48,8%) dan permeabilitas sedang (0,559×10-2). Adapun airtanah dengan nilai pH paling rendah terdapat pada bagian selatan daerah penelitian, sedangkan kandungan TDS, EC, dan salinitas tinggi berada pada airtanah di area pantai. Berdasarkan data geologi dan karakteristik akuifer, maka dapat diketahui bahwa kondisi lingkungan dan batuan penyusun akuifer berpengaruh terhadap parameter fisik-kimia airtanah.
Identifikasi Intrusi Air Laut Berdasarkan Parameter Fisik-Kimia Airtanah Daerah Pesisir Lateri, Kota Ambon Micky Kololu; Putri Samallo
Journal of Science, Technology, and Visual Culture Vol 3 No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian berada di pesisir Desa Lateri yag terletak di Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Provinsi Maluku. Daerah ini merupakan daerah pemukiman yang sumber air bersih berasal dari airtanah, namun daerah ini tidak terlepas dari permasalahan fenomena intrusi air laut. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kondisi airtanah dan mengidentifikasi intrusi air laut berdasarkan parameter fisik-kimia airtanah Daerah pesisir Lateri. Studi hidrogeologi mengenai airtanah terutama parameter fisik- kimia airtanah, seperti TDS, DHL, salinitas, pH dan rasio Cl/HCO3 dapat dilakukan untuk menganalisis kondisi hidrogeologi dan identifikasi intrusi air laut pada Daerah pesisir Lateri. Geologi Daerah Lateri terdiri dari dua formasi, yaitu formasi batugamping koral dan batuan gunung api Ambon, batuan tersebut juga tersingkap di Daerah Lateri. Kedua formasi tersebut menunjukkan tipe akuifer bebas dengan batugamping koral sebagai akuifer dan batuan gunung api Ambon sebagai akuifug. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga fasies airtanah yaitu Ca-HCO3, Ca(Mg)-Cl dan Na-HCO3. Sedangkan untuk parameter TDS, DHL dan salinitas menunjukkan terdapat dua sampel yang terindikasi telah mengalami intrusi air laut dengan tingkat yang tinggi dan sangat tinggi. Serta berdasarkan analisis kimia, Fasies Ca(Mg)-Cl merupakan fasies yang airtanahnya terkontaminasi air laut atau mengalami fenomena intrusi air laut.
SEPARATION OF ETHANOL-WATER AZEOTROPE MIXTURES USING EXTRACTIVE DISTILLATION METHOD Muhammad Ikhsan Taipabu; Wei Wu; Karthickeyan Viswanathana; Nikmans Hattu; Ervina Rumpakwakra; Micky Kololu
ALE Proceeding Vol 6 (2023): Archipelago Engineering
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.6.2023.198-203

Abstract

Extractive distillation is a specialized distillation process that involves adding an additional component (extractive agent or solvent/entrainer) to the mixture in order to alter the relative volatilities of the components and enable their separation, even when they form azeotropes. This technique is commonly used to separate azeotropic mixtures, such as ethanol-water azeotropes. The ethanol-water azeotrope is a well-known example, where the mixture contains around 95.6 wt% ethanol and 4.4 wt% water. Traditional distillation methods cannot separate these components efficiently due to the azeotropic behavior. However, extractive distillation offers a solution by introducing a third component (entrainer) that forms a ternary azeotrope, which has different properties compared to the binary azeotrope (ethanol-water). This study presents the effect of the operating parameters (e.g., column configuration, pressure, entrainer type) on energy consumption while the purity of ethanol is set to 99.5 wt%. Appropriate entrainers (i.e., glycerol, ethylene glycol) are chosen to extract water from methanol at different compositions. The optimum design of ethanol-water azeotrope separation is obtained by using sensitivity analysis in Aspen Plus simulation. The results indicate the trade-off between solvent and reboiler duty consumption. An advanced comparison study is recommended, including the mixing of both solvents as entrainer.