Pentingnya peranan keluarga bagi anak menuntut perlu adanya pendidikan dalam keluarga, hal ini dikarenakan pendidikan dalam keluarga merupakan salah satu ruang pembelajaran utama dan pertama yang diperoleh sejak berada pada fase pengasuhan. Selain itu pendidikan dalam keluarga berkontribusi besar terhadap pembentukan kepribadian dan kecerdasan anak bahkan merupakan faktor penentu keberhasilan atau kegagalan pendidikan anak dimasa depan.Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dan kualitatif (mixed method), penelitian dengan menggunakan metode campuran (mixed method) menerapkan kombinasi dua pendekatan sekaligus. Pengumpulan data yang dilakukan melalui proses pembagian angket secara ofline maupun online (google from) dan wawancara.Dalam penelitian ini responden berasal dari keluarga broken home. Hasil data Kuantitatif pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada perkembangan emosi nampak remaja mampu mengelola emosi dengan baik dimana mereka tetap semangat walaupun orang tua mereka bercerai sebesar 73,3%. pada perkembangan emosi remaja sudah memasuki kematangan secara emosional. Dalam perkembangan sosialisasi hasil yang diperoleh menunjukkan 60% dimana remaja tidak suka bergaul dengan teman-temannya karena takut jika masalah orang tuanya diketahui. Dalam perkembangan kepribadian individu cenderung senang menonton film porno dengan presentase 76,7%. Hal ini karena anak-anak Broken Home mengalami konidisi rumah dan keluarga yang tidak nyaman, maka anak akan berusaha untuk mencari tempat lain sebagai tempat berbagi dan menghibur dirinya. Pada data kualitatif perkembangan emosional, perkembangan sosialisasi dan perkembangan kepribadian pada partisipan 1 dan partisipan 2 sudah stabil dan dapat menerima keadaan keluarga mereka saat ini.