Produksi kacang buncis perlu ditingkatkan mengingat jumlah penduduk yang semakin bertambah. Pupuk NPK merupakan salah satu pupuk anorganik yang mengandung lebih dari satu unsur hara, sehingga pupuk ini disebut juga pupuk majemuk. Pupuk NPK mengandung unsur hara, nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, dan kotoran hewan yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Penelitian ini di lakukan di lahan Fakultas Pertanian Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia (UPMI) Medan. Percobaan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakukan yaitu: Faktor I : Pemberian pupuk NPK mutiara (P) yang terdiri dari 3 taraf yaitu: P0 = Tanpa pemberian pupuk NPK mutiara 16:16:16, P1 = Pupuk NPK Mutiara 16:16:16  dosis 6 g/tanaman, P2 =  pupuk NPK Mutiara 16:16:16 dosis 12 g/tanaman. Faktor II : Pemberian pupuk organik cair yang terdiri dari 3 taraf yaitu: T0 = Tanpa pemberian pupuk organik cair mikrobion, T1 = Pupuk organik cair mikrobion 150 ml/liter (15%), T2 = Pupuk organik cair mikrobion 250 ml/liter (25%). Dari hasil penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan: Pengaruh tunggal pemberian pupuk NPK mutiara berbeda nyata terhadap berat tanaman per plot (cm0, namun  tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai) dan diameter batang (mm). Pengaruh tunggal pemberian pupuk organik cair tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter batang (mm), dan berat tanaman per plot (g). Pengaruh interaksi pemberian pupuk NPK mutiara dan pupuk organik cair berbeda nyata terhadap tinggi tanaman (cm) pada umur 3 mst, namun tidak berbeda nyata pada umur 2 mst, 4 mst dan 5 mst, jumlah daun dan diameter batang pada setiap pengamatan.