Abstrak Sektor UMKM diharapkan mampu menjadi sumber kekuatan baru perekonomian nasional dalam menghadapi krisis. Untuk bisa menjadi kekuatan baru di bidang ekonomi, pemerintah hendaknya memperhatikan SDM dan Manajemennya. Inovasi dari rata-rata UMKM selama ini dirasa masih minim sehingga bisnis UMKM kerap jalan ditempat. Belum lagi persoalan financial atau modal usaha yang kerap menghambat pelaku UMKM untuk meningkatkan produktivitasnya. Persoalan yang harus diperhatikan adalah keterbatasan akses pemasaran dan lemahnya manajemen usaha. Mitra yang menjadi sasaran kegiatan PKM adalah dua pemilik UKM bumbu rajang yaitu I Gusti Agung Made Udayana dan ibu Luh Kerti Dampak yang dirasakan mitra setelah Pandemi seperti adalah kendala dalam pemasaran karena mengalami penurunan penjualan. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah sulit mengembangkan usaha. Karena terbatasnya sumber modal, kurangnya promosi, belum melakukan pencatatan pembukuan terkait dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dan mitra dalam menjalankan usahanya secara kekeluargaan. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan solusi bagaimana meningkatkan penjualan oleh karena itu tim pengabdian memberi solusi berupa pemberian pendampingan manajemen keuangan, dan manajemen pemasaran.dan tata kelola kewirausahaan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah mampu meningkatkan pemahaman mitra terkait dengan pengelolaan keuangan yang baik, karena hal ini akan memiliki dampak terhadap keberlanjutan usaha Perhitungan harga pokok penjualan dalam upaya pengoptimalan laba yang akan dihasilkan. Pemanfaatan media social dalam promosi usaha akan membantu mitra dalam mengenalan produk bumbu rajang yang dihasilkan Abstract The MSME sector is expected to be able to become a new source of strength for the national economy in facing the crisis. To become a new force in the economic sector, the government should pay attention to human resources and management. It is felt that innovation from the average MSME is still minimal so that MSME businesses often run in place. Not to mention financial or business capital problems which often hinder MSMEs from increasing their productivity. Issues that must be considered are limited marketing access and weak business management. The partners targeted for PKM activities are two SME owners of chopped spices, namely I Gusti Agung Made Udayana and Mrs. Luh Kerti. The impact felt by partners after the pandemic is problems in marketing due to a decline in sales. The problem faced by partners is that it is difficult to develop their business. Due to limited sources of capital, lack of promotion, bookkeeping has not been recorded regarding costs incurred and partners in running their business as a family. The aim of this service is to provide solutions on how to increase sales, therefore the service team provides solutions in the form of providing financial management assistance, and marketing management and entrepreneurial governance. Community service activities have been able to increase partners' understanding regarding good financial management, because this will have an impact on business sustainability. Calculation of the cost of goods sold in an effort to optimize the profits that will be generated. The use of social media in business promotion will help partners get to know the chopped spice products they produce.