Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PELATIHAN MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN) DAN BRANDING (PENJENAMAAN) EKOWISATA HUTAN MANGROVE DI DESA MERAK BELANTUNG, KECAMATAN KALIANDA, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Wulan Suciska; Anna Gustina; Feri Ferdaus; Vito Frasetya
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19950

Abstract

Indonesia merupakan rumah bagi beberapa hutan mangrove terbesar di dunia, yang tidak hanya memiliki fungsi ekologis namun juga memberikan manfaat sosio-ekonomi bagi masyarakat lokal. Desa Merak Belantung di Kalianda, Lampung Selatan, mempunyai potensi besar menjadi destinasi ekowisata unggulan karena hutan mangrovenya yang menarik. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dikelola dengan baik. Disamping fasilitas pendukung yang masih terbilang minim, hutan mangrove Desa Merak Belantung masih kurang dikenal oleh masyarakat luas sebagaimana wisata lain di daerah yang sama. Selama ini media promosi yang digunakan untuk memperkenalkan hutan mangrove cenderung hanya mengandalkan banner yang hanya terpasang di sekitar tempat wisata saja. Selain itu, media sosial maupun website resmi Desa Merak Belantung maupun wisata mangrove tidak ditemukan bila dilacak melalui mesin pencari seperti Google. Untuk mengatasi hal tersebut, penting untuk dilakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan komunikasi pemasaran dan branding ekowisata hutan mangrove sehingga terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan para peserta. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan bagi peserta yang ditunjukkan dari hasil pre-test dan post-test. Hasil pre-test dan post-test masing-masing menunjukkan nilai rata-rata sebesar sebesar 9,64 dan 11,75 poin yang berarti bahwa terdapat peningkatan kognitif sebesar 2,11 poin yang dimaknai sebagai peningkatan pengetahuan atau kognitif. Peningkatan keterampilan juga ditunjukkan pasca pelatihan berupa simulasi pembuatan konten dan pengenalan fitur-fitur media sosial untuk marketing communication dan branding wisata.