Wahyudi Wahyudi
Program Studi Pendidikan Ners, Fakultas kesehatan,Upertis

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRESS KELUARGA KLIEN PASCA STROKE PUSKESMAS LAMPASI Falerisiska Yunere; Yaslina Yaslina; Wahyudi Wahyudi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15454

Abstract

Stroke merupakan penyebab kematian terbesar ketiga di dunia. Stroke terjadi berkaitan dengan faktor risiko, salah satunya adalah stres, stroke memiliki dampak yang tidak terbatas pada individu, tetapi juga pada seluruh keluarga. Mayoritas penderita stroke dan orang-orang terdekatnya secara emosional akan merasakan dampak stroke. Namun, sebagian besar pasien merasa bahwa hanya mereka sendiri yang menghadapi dampaknya. Tujuan penelitian adalah untuk  mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres keluarga klien pasca stroke di wilayah kerja Puskesmas Lampasi Payakumbuh tahun 2019. Metode : yang digunakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui hubungan, sebab akibat antara dua variabel dengan pendekatan Cross Sectional di wilayah kerja Puskesmas Lampasi Kota Payakumbuh. Wilayah penelitian wilayah kerja Puskesmas Lampasi Sampel penelitian ini peneliti menggunakan teknik total sampling. Sampel sebanyak 45 orang. Hasil penelitian: pendidikan menengah 57, 8%. Pendapatan keluarga < UMR 55,6%. Anggota keluarga pasca stroke, tidak ada 84,4%. Stres keluarga, sedang 93,3%. Keluarga dengan pendidikan rendah mengalami stres sedang (59,6%). Keluarga dengan pendapatan <UMR mengalami stres sedang (53,3%). Keluarga yang memiliki pengalaman merawat pasien pasca stroke mengalami stres sedang (83,3%) Kesimpulan ada hubungan antara tingkat pendidikan, status ekonomi, pengalaman interpersonal dengan stres keluarga keluarga. Saran diharapkan kepada pihak puskesmas agar dapat lebih meningkatkan frekuensi promosi kesehatan berupa pendidikan kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan stres keluarga.