Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ANALISIS PROGRAM PELATIHAN KADER PAUD TERINTEGRASI KELURAHAN ULAK KARANG SELATAN KOTA PADANG Yaswinda Yaswinda; Yulsyofriend Yulsyofriend; Yaslina Yaslina; Elida Elida
EARLY CHILDHOOD : JURNAL PENDIDIKAN Vol. 3 No. 2 (2019): Early Childhood: Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.51 KB) | DOI: 10.35568/earlychildhood.v3i2.676

Abstract

Keberhasilan pembangunan kesehatan Indonesia tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat. Upaya kesehatan yang bersumber masyarakat yang telah dikembangkan salah satunya adalah posyandu balita. Namun upaya ini juga harus ditunjang dengan stimulasi perkembangan anak balita Hasil wawancara Tim Pengabdi dengan pihak wilayah menyatakan bahwa layanan posyandu balita sudah berjalan namun belum ada PAUD di daerah pesisir Ulak Karang Selatan. Kegiatan yang dievaluasi berjalan selama bulan April 2019 - Oktober 2019. Solusi atas permasalahan tersebut adalah pendirian PAUD yang terintegrasi dengan posyandu Balita dengan nama PAUD Pasia Mutiara. Terdapat inovasi dalam penegmbangan POS PAUD integrasi ini. Layanan termasuk penyebaran pengetahuan makanan yang sehat untuk balita. Berdasarkan analisis CIPP, maka program telah berjalan dengan baik, proses berjlan baik, sesuai rencana dengan melibatkan banyak pihak dan memberikan dampak manfaat bagi anak usia dini dan orang tua serta kader posyandu balita. Kegiatan lanjutan adalah pemantapan kegiatan integrasi dengan pendampingan oleh tim pengabdi.
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN PEKERJA DALAM KEMAMPUAN DETEKSI DINI TANDA GEJALA STROKE DI NAGARI PENAMPUANG KECAMATAN IV ANGKAT CANDUNG Lisa Mustika Sari; Yaslina
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5: Oktober 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i5.1031

Abstract

Tingginya prevalensi stroke salah satunya disebabkan oleh perilaku yang tidak tanggap atau menyepelekan tanda-tanda dini gejala stroke, sehingga pasien mengalami keterlambatan mendapatkan pengobatan. Hasil survey yang dilakukan oleh Tim Pengabdi pada Kelompok Kerja di Nagari Panampuang didapatkan data antara lain Pabrik Kue ini terdiri dari 10 orang karyawan yang pada umumnya usia asalah 20 -25 tahun. Gaya hidup mereka pada umumnya adalah merokok dan kurang melakukan aktifitas fisik. Mereka mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit stroke dan apa tanda-tanda dininya. Mereka mengatakan selama ini yang diketahuinya bahwa penyakit stroke hanya terjadi pada orang tua saja dan belum pernah mendatkan edukasi berkaiatan stroke. Metode Metode kegiatan yang dilakukan adalah ceramah dan demosntrasi. Kegiatan juga dilakukan pre test dan post untuk mengukur pencapaian dari peningkatan pengetahuan peserta pengetahuan kemampuan deteksi dini Stroke Metode Act FAST dan perawatan stroke dirumah pada kelompok kerja pabrik roti Di Nagari Penampung Hasil : Dari Hasil pengabdian masyrakat diadapatkan Kesimpulan, rata rata peningkatan pengtahauan pasien setelah diberikan Edukasi Tentang Deteksi Dini stroke terjadi Peningkatan pengetahuan yaitu sebanyak 83, 67 % , sehinga di sarankan Kepada Pekerja Pabrik Kue Untuk dapat menghindari factor resko terjadi stroke dan dan mengubah perilaku hidup sehat dalam memodifikasi gaya hidup yang sehat dan bagi Bagi Pihak pelyaanan kesehatan untuk dapat memberikan edukasi kesehatan yang berkelanjutan dalam deteksi dini stroke dalam upaya penceghan terjadinya stroke
FAKTOR DUKUNGAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PASIEN PASCA STROKE DALAM KUNJUNGAN ULANG Millia Anggraini; Yaslina
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i2.4690

Abstract

Stroke merupakan masalah kesehatan utama bagi masyarakat modern. Saat ini stroke semakin menjadi masalah serius yang dihadapi hampir di seluruh dunia, faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke dibagi menjadi faktor risiko yang tidak dapat diubah atau tidak dapat diubah seperti usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, ras, dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. atau dapat dimodifikasi seperti hipertensi, obesitas, merokok, diabetes melitus, dan aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor prilaku dan jenis kelamin yang berhubungan dengan perilaku pasien pasca stroke saat berkunjung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik cross sectional study, penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Mandiangin. Sampel dalam penelitian ini adalah 109. Hasil penelitian ini menunjukkan lebih dari separuh responden memiliki dukungan baik 60 (55%), berjenis kelamin laki-laki 61 ( 56%). Hubungan dukungan keluarga dengan prilaku pasien pasca stroke dengan p value = 0,001 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Pasien Pasca Stroke di Puskesmas Mandiangin dan Hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku pasien pasca stroke dengan p value = 0,020 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Pasien Pasca Stroke. Saran diharapkan kepada pihak puskesmas untuk selalu memberikan edukasi tentang faktor risiko stroke kepada keluarga pasien dan kepada pasien saat melakukan kunjungan ulang.  
PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH Millia Anggraini; Yaslina Yaslina; Nordila Nordila
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 2 No 2 (2015): DESEMBER 2015 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.724 KB)

Abstract

Obesitas adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kuantitas jaringan lemak tubuh tidak sesuai dibandingkan dengan berat total dimana lebih besar daripada normal. Perilaku konsumsi makan adalah bentuk aplikasi kebiasaan makanyang dipengaruhi oleh dua factor yaitu, tentang pandangan terhadap makanan dan pengetahuan .Studi ini bertujuan adalah untuk menentukan hubungan perilaku konsumsi makanan dengan kejadian obesitaspada anak usia sekolah. Studi ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan cara pengumpulan menggunakan kuesioner dan pengukuran berat badan.Teknik pengambilan sampel dilakukan stratified random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa yang di SD 16 Koto Panjang Payobasung dengan sampel 58 responden dan data diolah dengan menggunakan rumus chi square. Hasil penelitian didapatkan 58 responden mengalami obesitas yaitu (50%), responden yang perilaku konsumsi makanan yang tidak baik ( 48.3 % ) dan hasil uji stasistik didapatkan di peroleh nilai p=0,004 ,Nilai OR (Odds Ratio) = 5,833. Dari penelitian ini disimpulkan ada hubungan bermakna antara perilaku konsumsi makanan dengan kejadian obesitas pada anak usia sekolah. Diharapkan kepada Bapak/Ibuk guru untuk memberikan penerapan kepada siswa tentang pola makan yang sehat pada anak sekolah.
HUBUNGAN SIKAP DAN MOTIVASI DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)PADA KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GULAI BANCAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2018 Yaslina Yaslina; Bella Andini; Nofriadi Nofriadi
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 5 No 1 (2018): JUNI 2018 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis'S Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.401 KB) | DOI: 10.33653/jkp.v5i1.97

Abstract

Based on survei result by puskesmas at 2016 from target 380 househifery obtained 201 housewifery do clean and healthy life behavior (PHBS) , and based on data obtained by public health departement (DKK) puskesmas Gulai Bancah 50,8% was doing PHBS. Purpose : the ain for this study is to known the relationship between attitude and motivation with application of clean and healthy life behavior (PHBS) in region of puskesmas Gulai Bancah Bukittinggi City 2018. Design of this study is descriptif correlation with approach of cross sectinal with 94 study sample predefined. The study used questionnaire for get information by respondent. The result of this study showed family than have good attitude (63,8%), higt motivation(69,1%) and good PHBS (60,6%. There was a relationship between attitude (P=0,002) OR= 4.442 and motivation (P=0,001) OR 4.961 with application of clean and healthy life behavior (PHBS) of housewifery in region puskesmas Gulai Bancah Bukittinggy City 2018.based on the result can be on the line that more than half housewifery have good attitude, and high motivation, and more than half housewifery have a good PHBS. The result showed that attitude and motivation have relationship wiith application of clean and healthy life behavior (PHBS). Suggest for health department can increase an effort health promotion ofapplication PHBS, so that can improve degree of community helathy.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KEKAMBUHAN PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI DAREH KABUPATEN DHARMASRAYA Yuli Permata Sari; Vivi Nofita Sapitri; Yaslina Yaslina
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 5 No 1 (2018): JUNI 2018 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis'S Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.98 KB) | DOI: 10.33653/jkp.v5i1.98

Abstract

Mental disorders are a group of psychotic disorders, with a basic disorder of personality, a distinctive distortion of thought processes. Based on WHO data in 2015 the prevalence of mental disorders is 465 million in the world. Civil Registry Agency (BPS) 2015, the prevalence of people with mental disorders Indonesia reached 15.3% of the 259.9 million inhabitants of Indonesia. Based on data from Health Research Association (RISKESDAS) West Sumatera Province in 2015 mentions the prevalence of mental disorders 1.9 per mile. In the working area of ​​Puskesmas Sungai Dareh Dharmasraya district mental disorders increase annually where during the year 2015 is about 47 people, and in 2016 about 49 people. The purpose of this study is to determine "Factors associated with the occurrence of recurrence in people with mental disorders in the Work Area Puskesmas River Dareh Dharmasraya Regency Year 2017. This research method using descriptive analytic methods and methods Crosecsional study. The sample in this study were 40 respondents. This study was conducted on March 1 to 10, 2018. The result of medication compliance statistic test obtained p value = 0,000 (p <α), family support obtained p value = 0.001 (p <α), health officer support obtained p value = 0.000 (p <α) it can be concluded the existence of drug adherence compliance factor factor, family support and health officer support with the occurrence of recurrence in people with mental disorders in the Work Area Puskesmas River Dareh Dharmasraya Regency in 2017. It is suggested to the researchers then can research in different places, more samples, and conducted more in-depth research such as research with guided interviews.
PENGARUH PEMBERIAN DISCHARGE PLANNING TERHADAP KEMAMPUAN KELUARGA DALAM PERAWATAN PASCA STROKE DI RUMAH TAHUN 2019 Yaslina Yaslina; Maidaliza Maidaliza; Itra Hayati
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 6 No 1 (2019): JUNI 2019 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.623 KB) | DOI: 10.33653/jkp.v6i1.240

Abstract

Post-stroke patients admitted to hospital in fact did not get a good discharge planning for the family, therefore this study aims to examine the effect of giving discharge discharges on the ability of families in post-stroke care at home. The method of this research is the design of correlation with the population whose sample is the family of patients after stroke. The research was carried out on January 2, 2019 until February 10, 2019. The results showed post-stroke family ability at home before discharge planning with Mean = 12.2 and with Standard Deviation 2.1 and results of post-stroke family abilities at home after discharge planning with Mean = 21.3 and with Standard Deviation 2.9. Statistical test results obtained p value 0,000. It was concluded that this study had the effect of discharge planning on the ability of families in post-stroke care at home. And it was suggested to hospital staff to provide discharge planning about to treat post-stroke at home such as diet, exercise and ADL including: to the toilet, eat, dress, bathe, and move places.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA/SISWI DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMAN 1 LUBUK BASUNG Kalpana Kartika; Yaslina Yaslina; Diana Diana
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15078

Abstract

Pendahuluan Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan 4 lempeng tektonik, lempeng benua Asia, Australia, Samudra Hindia dan pasifik.Wawancara yang dilakukan kepada 5 orang siswa mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui tindakan yang akan dilakukan jika terjadi bencana gempa bumi dan belum menentukan tempat berlindung jika terjadi gempa bumi. Tujuan menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana gempa bumi di SMAN 1 Lubuk Basung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan desain pendekatan One Group Pre-Post test design, kemudian data di olah dengan menggunakan Uji Paired Test. Sampel 19 orang responden rata-rata kesiapsiagaan siswa sebelum diberikan pendidikan kesehatan 69,89 dengan standar deviasi 7.432 dan setelah diberikan pendidikan kesehatan 76,95 dengan standar deviasi 9.629. Hasil uji statistik didapatkan P Value 0,000, artinya ada pengaruh yang signifikan antara pemberian pendidikan kesehatan terhadap kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana gempa bumi di SMAN 1 Lubuk Basung. Kesimpulan adanya pengaruh signifikan antara pemberian pendidikan kesehatan terhadap kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana gempa bumi di SMAN 1 Lubuk Basung. Saran bagi peneliti, menambah wawasan tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi. Bagi institusi pendidikan, dapat menjadi bahan bacaan dalam ruang lingkup pendidikan. Bagi lahan penelitian, meningkatkan frekuensi promosi  untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
HUBUNGAN LAMA PERAWATAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN BEBAN KELUARGA KLIEN PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIANGIN Millia Anggraini; Yaslina Yaslina
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15361

Abstract

Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang mengancam terhadap kesehatan yang terjadi karena pembuluh darah yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyumbatan dan rupture, kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang di sebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan biasa terjadi pada siapa saja dan kapan saja, yang sering terjadi pada penderita stroke yaitu kelemahan tangan dan kaki. Pemulihan setelah stroke merupakan sesuatu proses panjang yang berlangsung selama beberapa tahun, sebagian besar pemulihan dapat terjadi selama dua sampai tiga tahun pertama. Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui bagaimana Hubungan lama perawatan dan dukungan dengan beban keluarga klien pasca stroke di wilayah kerja puskesmas mandiangin Bukittinggi Tahun 2022. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif analisis dengan pendekatan cross sectional dan instrument yang digunakan adalah kuesioner. Sampel penelitian ini berjumlah 52 orang dengan menggunakan teknik Condecutive Sampling. Hasil uji statistik didapatkan p value 0,026 yang artinya ada hubungan antara lama perawatan dengan beban keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin Bukittinggi dan didapatkan p value 0,781 yang artinya tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan beban keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin Bukittinggi. Disarankan kepada pihak puskesmas mandiangin Bukittinggi untuk selalu memberikan edukasi bagi anggota keluarga yang mempunyai keluarag yang mengalami stroke bahwa dukungan keluarga itu sangat penting dalam masa penyembuhan pasca stroke.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRESS KELUARGA KLIEN PASCA STROKE PUSKESMAS LAMPASI Falerisiska Yunere; Yaslina Yaslina; Wahyudi Wahyudi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15454

Abstract

Stroke merupakan penyebab kematian terbesar ketiga di dunia. Stroke terjadi berkaitan dengan faktor risiko, salah satunya adalah stres, stroke memiliki dampak yang tidak terbatas pada individu, tetapi juga pada seluruh keluarga. Mayoritas penderita stroke dan orang-orang terdekatnya secara emosional akan merasakan dampak stroke. Namun, sebagian besar pasien merasa bahwa hanya mereka sendiri yang menghadapi dampaknya. Tujuan penelitian adalah untuk  mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres keluarga klien pasca stroke di wilayah kerja Puskesmas Lampasi Payakumbuh tahun 2019. Metode : yang digunakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui hubungan, sebab akibat antara dua variabel dengan pendekatan Cross Sectional di wilayah kerja Puskesmas Lampasi Kota Payakumbuh. Wilayah penelitian wilayah kerja Puskesmas Lampasi Sampel penelitian ini peneliti menggunakan teknik total sampling. Sampel sebanyak 45 orang. Hasil penelitian: pendidikan menengah 57, 8%. Pendapatan keluarga < UMR 55,6%. Anggota keluarga pasca stroke, tidak ada 84,4%. Stres keluarga, sedang 93,3%. Keluarga dengan pendidikan rendah mengalami stres sedang (59,6%). Keluarga dengan pendapatan <UMR mengalami stres sedang (53,3%). Keluarga yang memiliki pengalaman merawat pasien pasca stroke mengalami stres sedang (83,3%) Kesimpulan ada hubungan antara tingkat pendidikan, status ekonomi, pengalaman interpersonal dengan stres keluarga keluarga. Saran diharapkan kepada pihak puskesmas agar dapat lebih meningkatkan frekuensi promosi kesehatan berupa pendidikan kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan stres keluarga.