Dysmenorrhea is a gynecological complaint due to an imbalance of the hormone progesterone in the blood, resulting in pain that most often occurs in women. Dysmenorrhea is not a disease, but a symptom that arises due to abnormalities in the pelvic cavity and interferes with women's activities, and often affects school-age teenagers because it causes disruption of daily activities that encourage sufferers to go to the doctor or come to the midwife. Management of menstrual pain can be done pharmacologically and non-pharmacologically. One non-pharmacological therapy is acupressure. Acupressure is known as one of the traditional Chinese therapeutic methods for healing dysmenorrhea by using massage techniques on the meridian points of certain body parts. The purpose of this literature review is to determine the effectiveness of acupressure therapy to reduce dysmenorrhea pain in adolescent girls. The article search method uses Google Scholar and Pubmed to find articles according to the inclusion and exclusion criteria, then a review is carried out. Based on the results of a literature review from 5 journals, it was stated that Ha or the alternative hypothesis was accepted. With the effect of acupressure therapy on dysmenorrhea pain which has decreased, the results show that there is an effect of acupressure therapy to reduce dysmenorrhea pain. The conclusion of this study is the provision of acupressure therapy by giving massage to specific points of the body (energy flow lines or meridians) to reduce pain. There are 12 meridians and 2 special points in the body that are commonly used to help produce endorphins in the brain which can help reduce menstrual pain. AbstrakDismenore adalah keluhan ginekologis akibat ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan timbul rasa nyeri yang paling sering terjadi pada wanita. Dismenore bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala yang timbul akibat adanya kelainan dalam rongga panggul dan mengganggu aktivitas perempuan, bahkan sering kali berdampak pada remaja usia sekolah karena menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari yang mendorong penderita untuk melakukan pemeriksaan ke dokter atau datang ke bidan. Penanganan nyeri haid dapat dilakukan secara farmakologi maupun non-farmakologi. Salah satu terapi non-farmakologis adalah akupresur. Akupresur dikenal sebagai salah satu metode terapi tradisional china untuk penyembuhan dismenore dengan menggunakan teknik memijat pada titik meridian bagian tubuh tertentu. Tujuan literature review ini untuk mengetahui efektivitas terapi akupresure untuk mengurangi nyeri dismenorea pada remaja putri. Metode pencarian artikel menggunakan dari google scholar dan pubmed untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi kemudian dilakukan review. Berdasarkan hasil literature review dari 5 jurnal yang dinyatakan bahwa Ha atau hipotesis alternatifnya diterima. Dengan adanya pengaruh terapi akupresur terhadap nyeri dismenore yang mengalami penurunan, didapatkan hasil bahwa adanya pengaruh terapi akupresur terhadap penurunan nyeri dismenore. Simpulan dari penelitian ini adalah dengan pemberian terapi akupresure dengan memberikan pijatan pada titik tertentu tubuh (garis aliran energi atau meridian) untuk menurunkan nyeri. Terdapat 12 aliran merdian dan 2 titik istimewa pada tubuh yang umum digunakan untuk membantu produksi endorphin pada otak yang dapat membantu mengurangi rasa sakit saat menstruasi.