This Author published in this journals
All Journal Jurnal Keperawatan
Asriadi Asriadi
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Model Edukasi yang Digunakan Perawat untuk Meningkatkan Literasi Kesehatan Pasien Diabetes Melitus dalam Perspektif Manajemen: Systematic Review Asriadi Asriadi; Krisna Yetti; Enie Novieastari; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan: Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i1.1421

Abstract

Angka diabetes mellitus (DM) setiap tahun meningkat secara global, Edukasi merupakan pilar penting karena dapat meningkatkan literasi kesehatan yaitu peningkatan pengetahuan dan kemampuan mengelola perawatan diri/self care bagi penderita DM. Systematic review ini bertujuan untuk mengidentifikasi model edukasi yang digunakan perawat untuk meningkatkan literasi kesehatan pasien DM dalam perspektif manajemen. Systematik review ini mengikuti pedoman PRISMA. Penelusuran dilakukan secara sistematis pada 5 database berbahasa inggris: Pubmed, Proquest, Science direct, Scopus dan Sage, dengan menggunakan kata kunci education model, health education model, diabetic, diabetes mellitus, health literacy, management. Artikel dipilih yang dipublikasikan sejak tahun 2013-2023. Model edukasi dianalisis menggunakan perspektif manajemen. Perencanaan edukasi; tujuan, kebutuhan, sasaran , prosedur.  Pengorganisasian; tim edukator, pembagian tugas dan koordinasi. Kepegawaian; kompetensi dan tanggung jawab staf memberikan edukasi. Pengarahan; motivasi, kolaborasi dan koordinasi, identifikasi masalah edukasi. Pengontrolan: kendali mutu edukasi, literasi kesehatan pasien DM dan hasil klinis. Perencanaan; edukasi dirancang secara proaktif yang bersifat dinamis. Pengorganisasian; edukator dibentuk dalam tim interprofesional, tugas dan tanggung jawab tiap profesi. Kepegawaian; tiap edukator memiliki kompetensi profesional. Pengarahan; dukungan pimpinan merupakan support system bagi edukator. Pengontrolan; kendali mutu edukasi dengan mengidentifikasi hambatan edukasi karena budaya dan gaya hidup pasien.