p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Audiens
Anggita Cahya Rosdiana
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Humaniora, Universitas Muhammadiyah Magelang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Model Komunikasi Polres Magelang Kota dalam Meningkatkan Ketertiban Lalu Lintas Anggita Cahya Rosdiana; Lintang Muliawanti
Jurnal Audiens Vol. 4 No. 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammdiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jas.v4i3.67

Abstract

Lalu lintas merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kota-kota besar yang memiliki penduduk padat. Namun, permasalahan yang sering terjadi adalah masih banyak pengguna jalan yang melanggar peraturan lalu lintas, seperti melanggar lampu merah, berbelok sembarangan, parkir ditempat yang tidak seharusnya, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan strategi komunikasi Satlantas Polres Magelang Kota dalam meningkatkan kesadaraan masyarakat tentang pentingnya taat pada aturan lalu lintas. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi terkait strategi komunikasi yang efektif dalam meningkatkan ketertiban lalu lintas pada satlantas kota maupun daerah lain. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun subjek yang diteliti adalah Satuan Lalu Lintas Polres Kota Magelang. Peneliti berfokus untuk mengidentifikasi strategi komunikasi yang digunakan oleh Satuan Lalu Lintas Polres Kota Magelang dalam meningkatkan ketertiban lalu lintas di wilayah hukumnya dengan menggunakan teori komunikasi Harold Lasswell. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam meningkatkan ketertiban lalu lintas satlantas polres Magelang Kota menggunakan media sosial seperti Instagram, facebook dan twitter; media outdoor seperti baliho, spanduk, dan billboard; media elektronik seperti videotron; dan melakukan sosialisasi ketertiban lalu lintas. 
Politik Identitas dalam Kampanye Politik Ganjar Pranowo Menjelang Pilpres 2024 Anggita Cahya Rosdiana; Annis Azhar Suryaningtyas
Jurnal Audiens Vol. 5 No. 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammdiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jas.v5i1.336

Abstract

Politik identitas mengacu pada strategi politik yang berfokus pada identitas kelompok tertentu seperti ras, agama, etnis, gender, orientasi seksual, atau karaketristik lainnya. Dalam konteks pemilihan presiden melibatkan strategi politik yang mencoba menggerakan dan memobilisasi dukungan dari berbagai kelompok identitas. Pemilihan presiden 2024 di Indonesia menjadi fokus perhatian publik nasional. Namun, problem yang terjadi menjelang pilpres yakni adanya politik identitas dalam kampanye yang dilakukan oleh salah satu calon presiden yakni Ganjar Pranowo. Penelitian ini bertujuan menganalisis politik identitas menggunakan teori politik identitas Castells dalam kampanye politik yang dilakukan Ganjar Pranowo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, penelitian dilakukan dengan analisis konten yakni mengamati dan memahami beberapa politik identitas yang dilakukan Ganjar di media sosial. Hasil penelitian menunjukkan Ganjar Pranowo memanfaatkan berbagai strategi politik identitas dengan tujuan membangun citra positif, Ganjar berupaya melegitimasi identitas sebagai tokoh yang religius dengan muncul dalam tayangan adzan, keikutsertaannya di acara hiburan  MasterChef Indonesia menimbulkan pertanyaan dibalik motif keikutsertaannya, sehingga dianggap sebagai kampanye politik yang menunjukkan elemen resistensi identitas, proyek identitas dilakukan Ganjar melalui berbagai postingan di media sosial, termasuk momen sholat dan kunjungan ke pesantren, bertujuan untuk menciptakan citra politik sebagai tokoh agama yang kuat, serta mendapatkan dukungan dari kelompok agama.