Rahayu Ningsih
Universitas Islam Kadiri

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENERAPAN METODE NET, GROSS, GROSS UP ATAS PERHITUNGAN PPH 21 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PAJAK TERUTANG Rahayu Ningsih; Ninik Anggraini; Dewi Wungkus Antasari
Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 1 No. 12 (2023): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v1i12.738

Abstract

Pajak Penghasilan pasal 21 adalah pajak yang dikenakan atas gaji, biaya operasional dan tunjangan atas pekerjaan dengan subjek orang pribadi. BUM Desa Hapsari menggunakan metode net guna menghitung PPh 21 karyawannya. Menurut PP Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu, wajib pajak badan maupun wajib pajak orang pribadi yang memiliki peredaran bruto tidak melebihi Rp 4.800.000.000 dalam satu tahun pajak dikenai Pajak Penghasilan final. Namun, apabila perusahaan melakukan pembukuan dapat menghitung pajak terutang dengan tarif PPh badan. BUM Desa Hapsari sudah melakukan pembukuan, maka dalam hal ini perusahaan menggunakan PPh badan untuk menentukan pajak terutang perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode gross up mengakibatkan total pajak terutang paling rendah daripada metode net dan gross sebaiknya perusahaan mempertimbangkan untuk mengubah metode pemotongan PPh 21 atas karyawannya. Kata kunci: Net; Gross; Gross up; PPh pasal 21; Pajak Terutang