Latar belakang: Fungsi kognitif pada lansia mengalami penurunan daya ingat sehingga sulit untuk berkonsentrasi yang memiliki dampak pada fungsi kognitif lansia. Salah satu upaya menerapkan interaksi sosial yaitu seperti kajian bersama, wisata rohani,senam bersama, shalat dan dzikir berjamaah. Aktivitas di atas dapat membantu lansia melatih fungsi kognitif sekaligus melakukan interaksi sosial sehingga meningkatkan fungsi kognitif pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan fungsi kognitif lansia dengan interaksi sosial. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional, populasi pada penelitian ini sebanyak 53 orang dan sampel pada penelitian ini 46 responden dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling. Alat pengambilan data menggunakan 2 kuesioner yaitu MMSE yang digunakan untuk fungsi kognitif lansia dan Lubben social network scale untuk interaksi sosial dengan menggunakan uji statistik Sperman-Rho. Hasil: Penelitian ini di temukan bahwa fungsi kognitif pada lansia mayoritas berada pada gangguan fungsi kognitif ringan dengan presentase 56,5%. Interaksi sosial pada lansia menunjukkan bahwa mayoritas interaksi sosial baik dengan persentase 65,2%. Berdasarkan uji statistik sperman rho di temukan p value 0,001 ≤ 0,05 sehingga H1 bisa diterima yang menandakan bahwa adanya hubungan fungsi kognitif terhadap interaksi sosial pada lansia dengan nilai r=0,795, sehingga tingkat kekuatan korelasi (Hubungan) antara fungsi kognitif dengan interaksi sosial mempunyai nilai korelasi sangat kuat dengan nilai 0,795. Kesimpulan: Dalam hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa fungsi kognitif berhubungan terhadap interaksi sosial pada lansia di desa Mumbulsari kecamatan Mumbulsari Jember.