Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Sistem Penalti Pembayaran Denda Tilang Guna Menciptakan Kepatuhan Berlalu Lintas Jhoni Eka Putra; Chairul Muriman Setyabudi; Riska Sri Handayani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.6053

Abstract

Lalu lintas adalah aspek penting dalam laju pertumbuhan perkotaan dan pedesaan, tetapi Indonesia menghadapi masalah serius dalam hal ini seperti kemacetan dan pelanggaran lalu lintas. Sistem penalti dan denda tilang digunakan untuk mengendalikan pelanggar lalu lintas, akan tetapi sering kali tidak konsisten dan efektivitasnya sering dipertanyakan. Masalah ini dilatarbelakangi pertumbuhan kendaraan yang tidak seimbang dengan infrastruktur, kesadaran pengemudi yang rendah, infrastruktur jalan yang buruk, dan faktor sosial budaya. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas sistem penalti dan denda tilang dalam menciptakan kepatuhan berlalu lintas. Evaluasi mencakup tingkat kepatuhan, efektivitas penindakan, efisiensi sumber daya, dan dampak pada perilaku pengemudi. Artikel ini akan menjelaskan sistem penalti denda tilang, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan strategi untuk meningkatkan kepatuhan berlalu lintas. Metode penulisan artikel yang digunakan adalah metode kualitatif. Teori yang digunakan dalam penulisan artikel adalah teori ekonomi perilaku, teori sosial dan teori penegakan hukum. Hasil penulisan artikel menunjukkan bahwa sistem penalti denda tilang digunakan untuk menciptakan kepatuhan dalam berlalu lintas dengan tujuan meningkatkan keselamatan jalan, mengurangi pelanggaran, dan memastikan tertib lalu lintas. Sistem ini melibatkan pengenaan denda sebagai sanksi terhadap pelanggaran lalu lintas, dengan penekanan pada konsistensi dalam penegakan hukum dan kesadaran masyarakat. Denda yang diterima dari pelanggaran dapat digunakan untuk mendukung keselamatan jalan. Untuk meningkatkan efektivitasnya, strategi penalti dapat dioptimalkan dengan menggabungkan berbagai pendekatan seperti pengenaan sanksi tegas, penggunaan teknologi, pendidikan, dan kesadaran, serta melibatkan kerjasama antarinstansi dan evaluasi berkala.
Analysis of Technical Training Needs for the Pioneer Battalion of Brimob Polda Metro Jaya in The Context of Securing The National Capital Tabrani Koto; Basir Basir; Riska Sri Handayani
International Journal of Social Service and Research Vol. 3 No. 11 (2023): International Journal of Social Service and Research (IJSSR)
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/ijssr.v3i11.589

Abstract

This research analyzes the technical training needs required by the Mobile Brigade Pioneer Battalion of Polda Metro Jaya in securing the National Capital City. Securing the National Capital is a complex challenge and requires high readiness and competence from the police, especially the Pioneer Battalion. In this research, the author uses a qualitative approach with the Training Need Analysis (TNA) analysis method, which involves questionnaires and a literature study. The results of the analysis show that the Pioneer Battalion is widely applied in various security tasks, which include handling high-intensity crime threats and managing natural disasters. The involvement of the Vanguard Battalion generally plays a role in supporting regional police when the intensity of the threat reaches a high escalation. Training uses a training manual published by the Foster Police Department. The research results show that there is still potential to improve training. In this analysis, the author emphasizes training based on actual needs for securing the National Capital, enhancing services to the community, and preparing to face future threats. In conclusion, this research identifies the importance of technical training in securing the National Capital by the Mobile Brigade Pioneer Battalion of Polda Metro Jaya. Based on the analysis, it is recommended to provide training that is not only related to the tasks and duties of the Pioneer Battalion in the context of securing the capital. Because the involvement of the pioneer battalion was extensive and not only related to security. The development and improvement of technical training that is relevant to the actual needs for security of the National Capital will strengthen the readiness and competence of Pioneer Battalion members in carrying out complex security tasks involving various other security aspects.