Berbagai Kasus pelecehan seksual pada anak menjadi masalah yang meningkat tiap tahunnya, bahkan muncul jenis kasus baru dimana anak menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap anak lainnya. Salah satu faktor sukarnya penuntasan masalah ini ialah sulit mendeteksi terjadinya pelecehan seksual karena anak sebagai korban juga tidak paham bahwa yang ia alami ialah pelecehan. Sehingga, dirasa penting pemberian informasi pelecehan seksual pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan informasi terhadap tingkat pengetahuan siswa akan perilaku pelecehan seksual, sebagai salah satu bentuk pencegahan pelecehan seksual pada anak usia sekolah. Penelitian yang dilakukan di Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN) 12 Kota Jambi ini menggunakan pre-test dan post-test design yang termasuk pada penelitian true eksperimen. Penelitian difokuskan pada populasi kelas VII dan menggunakan dua kelas yaitu kelas VIII.1 dan kelas VIII.2, dengan jumlah siswa masing-masing 29 orang. Berdasarkan selisih hasil pre-test dan post-test, terdapat perbedaan tingkat pengetahuan pelecehan seksual pada kelas kontrol dengan selisih nilai 21,773 dan kelas eksperimen dengan selisih nilai 6,479. Dalam menganalisis data menggunakan SPSS versi 26.0 digunakan Independent T-test, dengan hasil output menunjukkan Sig.0,042, yang kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan penting antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam hal peningkatan pengetahuan tentang pelecehan seksual. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan informasi berdampak signifikan terhadap peningkatan pengetahuan tentang pelecehan seksual yang merupakan langkah penting dalam pencegahan pelecehan seksual pada anak usia sekolah.