Di era industri 4.0, persaingan perusahaan dalam memenuhi permintaan pelanggannya sangat kompetitif. Perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk yang terjamin kualitas dan harganya yang sesuai harapan pelanggan. Namun dalam praktiknya, proses produksi kerap mengalami hambatan sehingga kerusakan pada produk menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Maka dari itu, pengendalian kualitas produk diperlukan agar perusahaan dapat melakukan perbaikan untuk proses produksinya, salah satunya dengan metode Define, Measure, Control, Improve and Control (DMAIC). Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerusakan produk X dipengaruhi oleh tiga parameter yaitu total moisture, volatile matter dan ash. Total moisture menjadi parameter dominan yang mempengaruhi tingkat kerusakan dengan persentase 53 %. Selain itu faktor penyebab dominan tingkat kerusakan dipengaruhi oleh parameter total moisture yang berkaitan dengan lingkungan.