Kasus kecelakaan kerja pada pembuatan PLTA Jatigede yang terjadi pada Oktober 2022 – Februari 2023 berjumlah 8 kasus kecelakaan kerja, kecelakaan ini karena pekerja berperilaku tidak aman (unsafe action) melakukan pekerjaannya. Berdasarkan safety patrol dan inspeksi harian perusahaan, terdapat 50%–60% pekerja tidak berperilaku aman dalam penggunaan APD. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Behavior Based Safety pekerja confined space terhadap kepatuhan penggunaan APD di proyek pembuatan terowongan PLTA Jatigede. Penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan observasional. Populasi penelitian ini adalah pekerja confined space di proyek pembuatan PLTA Jatigede, dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling sejumlah 8 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode Define (D) Obsereve (O) dan lembar observasi Critical Behavior Checklist. Hasil penelitian menunjukkan nilai Safe Behavior Index pekerja confined space di proyek pembuatan terowongan PLTA Jatigede yang dilakukan selama 5 kali observasi, kelimanya mendapatkan nilai <85%, sehingga dikatakan kategori perilaku kerja tidak aman. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu masih adanya beberapa yang belum memenuhi syarat dengan pedoman K3 di ruang terbatas dan nilai SBI yang didapat masih dalam kategori perilaku tidak aman. Saran dapat dilakukan adalah pemberian punishment dan reward kepada pekerja proyek PLTA Jatigede dalam penggunaan APD, dengan adanya kedua metode tersebut diharapkan akan berpengaruh terhadap kinerja pekerja agar semakin meningkat dan melakukan pekerjaan dengan aman.