Terapi infeksi bakteri mayoritas menggunakan antibiotik, antibiotik yang digunakan akan mengakibatkan resistensi dan efek samping yang berbahaya jika salah dalam cara penggunaan, maka diperlukan pengembangan antibiotik dari senyawa baru yang efektif melawan bakteri serta mampu menghindari terjadinya resistensi antibiotik dengan menggunakan senyawa organotimah dan ditiokarbamat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan cara mensintesis senyawa dibutiltimah (IV) N-Etil-O-Toluidin Ditiokarbamat dan dicirikan dengan spektroskopi FTIR dan spektroskopi FTNMR. Sedangkan untuk pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi dengan media Mueller Hinton Agar (HMA). Hasil analisa FTIR diperoleh gugus fungsi C=C, C-H, C-C, C-N, C-S, Sn-C, Sn-S, dan C=S. Hasil analisa FTNMR spektrum 1H menghasilkan proton CH2 (alifatik) dan C6H5CH3 (aromatik). Hasil analisa FTNMR spektrum 13C diperoleh karbon CH3 (alifatik), CH2, CN, CS2 dan aromatik. Hasil pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Streptococcus mutans diperoleh zona hambat tertinggi pada konsentrasi 100 ppm yaitu sebesar 10,9 mm pada bakteri Escherichia coli dan 12,4 mm pada bakteri Streptococcus mutans, sedangkan pada bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis diperoleh zona hambat tertinggi pada konsetrasi 90 ppm yaitu sebesar 13,46 mm pada Propionibacterium acnes dan 12,9 mm pada Staphylococcus epidermidis. Kesimpulan senyawa ini berhasil disintesis dan membentuk gambaran struktur senyawa kompleks serta mempunyai aktivitas sebagai agen antibakteri dengan kategori kuat.