Keberagaman dan tingginya aktivitas mendorong manusia dalam memenuhi kebutuhan dan gaya hidup yang secara tidak langsung berhubungan dengan tingkat pendapatan masyarakat. Di sisi lain permasalahan yang ditimbulkan meningkatkan potensi timbulan sampah yang dihasilkan seperti di Kecamatan Tenggarong Seberang. Pengetahuan dan pendidikan manusia selaku sumber utama sampah masih belum bisa melakukan pengolahan yang baik dan pemerintah juga belum menyediakan pelayanan yang mempuni dalam pengelolaan sampah. Sehingga perlu perencanaan khusus yang berhubungan dengan aspek pengelolaan sampah. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampah perumahan di Kecamatan Tenggarong Seberang yang mengacu pada SNI 19-3964-1994. Dilakukan survei persepsi masyarakat terkait pengelolaan sampah. Analisis data menggunakan tabulasi serta pengujian menggunakan SPSS berupa pengujian ANOVA untuk menganalisis tingkat pendapatan masyarakat terhadap timbulan dan pengujian dengan chi-square untuk hubungan tingkat pendidikan terhadap perilaku pengolahan sampah dalam masyarakat. Diperoleh timbulan sampah perumahan permanen sebanyak 0,51 kg/orang/hari, semi permanen 0,52 kg/orang/hari, dan non permanen sebanyak 0,44 kg/orang/hari. Volume yang dihasilkan permanen sebanyak 2,55 liter/orang/hari, semi permanen 2,4 liter/orang/hari, dan non permanen sebanyak 1,82 liter/orang/hari. Komposisi sampah paling banyak ialah kayu, organik, dan plastik. Sedangkan dari hasil uji ANOVA ternyata tidak berpengaruh pada pendapatan dan timbulan sampah serta dari hasil uji chi-square tingkat pendidikan tidak saling berpengaruh.