Tingkat kompleksitas jaringan listrik dapat dilihat dari frekuensi bekerja suatu skema pertahanan atau defense scheme terutama OLS (Overload Shedding). Relay OLS banyak terpasang di GITET maupun di penghantar yang kapasitas bebannya mencapai 80% dari nominal kekuatan penghantarnya. Di sector wilayah, teleproteksi defense scheme sangat berperan penting sebagai media pengirim sinyal pelepasan beban antar Gardu Induk yang menjadi target untuk mengurangi beban pada suatu subsistem atau penghantar agar tidak terjadi gangguan pemadaman yang meluas (Black Out). Sebagian besar teleproteksi masih menggunakan media komunikasi PLC dengan type link komunikasi analog. Teleproteksi analog ini sangat kurang kinerjanya di banding dengan teleproteksi digital yang sudah menggunakan media komunikasi melalui jaringan fiber optic atau multiplexer dengan type link komunikasi digital. Seiring dengan kurangnya kinerja teleproteksi analog dikarenakan kondisi teleproteksi analog yang sudah obsolete dan belum adanya fitur-fitur pendukung. Maka perlu dilakukan sebuah analisa dan pengujian pada teleproteksi analog agar dapat menghasilkan dasar kajian untuk dilakukan penggantian teleproteksi analog ke teleproteksi digital. Dengan adanya teleproteksi digital ini skema proteksi OLS dapat bekerja dengan akurasi pengiriman sinyal yang lebih baik, serta dapat dilakukan monitoring real time kesiapan teleproteksi digital dan dapat dilakukan pengumpulan data analisa melalui event teleproteksi saat skema defense scheme OLS bekerja. Kata Kunci : OLS, Defence Schame Teleprotection, Teleproteksi Analog, Teleproteksi Digital, PLC