Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kajian Revitalisasi Dan Pengelolaan Graha Wisata Dalam Mendukung Program Pariwisata Dan Sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Bekasi Rizky Afnan Fadillah; Melfinna
Bekasi Development Innovation Journal Vol 1 No 2 (2023): Bekasi Development Innovation Journal
Publisher : Balitbangda Kabupaten Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu aset milik daerah pada Kabupaten Bekasi adalah Gedung Graha Wisata yang merupakan Aset Milik Daerah yang dimana diperlukan manajemen pengelolaan yang professional. Tujuan kajian ini yaitu tersedianya hasil buku kajian tentang Revitalisasi Dan Pengelolaan Graha Wisata Dalam Mendukung Program Pariwisata Dan Sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Bekasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif karena dilakukan dengan dua tahap, yaitu dengan analisis SWOT dan AHP. Hasil penelitian upaya revitalisasi Gedung Graha Wisata dilakukan dengan tiga tahap yaitu intervensi fisik dengan merenovasi / memperbaiki bangunan bagian gedung yang rusak atau yang tidak terawat, rehabilitasi ekonomi melalui proses peningkatkan kualitas produk kreatif dengan melakukan kegiatan usaha lokal UMKM dan revitalisasi sosial / institusional dengan membangun wisata industri, edukatif dan kreatif melalui keterlibatan masyarakat dan instansi terkait. Saran yaitu membuat regulasi Kepariwisataan Kabupaten Bekasi dalam mendukung program pariwisata nasional mengenai sasaran pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK) berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah untuk pengembangan wisata industri, edukatif dan kreatif. Rekomendasi kebijakan pengelolannya yaitu dengan Teknik PRA (Participatory Rural Appraisal), dimana memungkinkan pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha terlibat dalam membuat tindakan nyata rencana, pengawasan, dan evaluasi kebijakan yang berpengaruh pada kehidupannya.
Kajian Model Jalan Lingkungan di Kabupaten Bekasi Melfinna; Cahya Nur Hidayat
Bekasi Development Innovation Journal Vol 1 No 2 (2023): Bekasi Development Innovation Journal
Publisher : Balitbangda Kabupaten Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah dasar (subgrade) yang ekspansif menimbulkan banyak masalah kerusakan pada perkerasan jalan, sehingga perkerasan yang terletak pada tanah dasar ekspansif ini sering membutuhkan biaya pemeliharaan dan rehabilitasi yang besar sebelum perkerasan jalan mencapai umur rancangannya. Tanah ekspansif (exspansive soil) adalah tanah atau batuan yang mempunyai potensi penyusutan atau pengembangan oleh pengaruh perubahan kadar air. Rusaknya perkerasan jalan yang berada di atas tanah dasar ekspansif adalah karena perkerasan merupakan struktur yang ringan dan sifat bangunannya meluas.Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar. Pada umumnya salah satu persoalan menyangkut tanah dasar yaitu sifat mengembang dan menyusutnya tanah akibat perubahan kadar air. Tanah yang dapat mengalami perubahan volume akibat perubahan kadar air di dalam tanah disebut tanah ekspansif. Tebal lapis penopang dalam kajian ini tidak mengikat karena tidak ada pengujian nilai CBR tanah dasar sehingga untuk asumsi digunakan kondisi terburuk. Apabila hendak menggunakan lapis penopang sebaiknya dilakukan pengujian untuk mengetahui besarnya nilai CBR tanah dasar, karena bisa saja nilai CBR tanah dasar untuk setiap wilayah tidak sama sehingga desain tebal lapis penopangnya pun akan berbeda. Nilai lapis penopang berbanding terbalik dengan nilai CBR tanah dasar, untuk itu semakin besar nilai CBR tanah dasarnya maka tebal lapis penopang akan semakin tipis. Untuk tanah lunak dengan lapis penopang diperoleh tebal pelat beton 160 mm untuk akses terbatas hanya mobil penumpang dan motor, tebal pelat beton 180 mm untuk jalan lingkungan yang dapat diakses oleh truk. Sementara untuk tanah dasar yang tidak menggunakan lapis penopang diperoleh tebal pelat beton 175 mm untuk jalan yang hanya bisa dilalui mobil dan motor, 200 mm untuk jalan yang dapat diakses oleh truk
Kajian Pengembangan Kawasan Kota Bahari di Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi Melfinna; Rd. Tati Kurniati
Bekasi Development Innovation Journal Vol 1 No 2 (2023): Bekasi Development Innovation Journal
Publisher : Balitbangda Kabupaten Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan pesisir Kecamatan Tarumajaya mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi Kawasan Kota Bahari. Adanya pelabuhan perikanan, pasar ikan modern, dan tempat pelelangan ikan di Desa Segarajaya yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi wisata bahari, maupun wisata alam mangrove sepanjang pesisir pantai yang juga sudah ada seperti Sungai Jingkem. Kemungkinan pengembangan kawasan kota bahari dapat diterapkan pada Kecamatan Tarumajaya perlu dilihat, dengan mempertimbangkan potensi wilayah, kondisi sarana dan prasarana yang ada, serta alternatif pengembangan yang dapat dilakukan pada kecamatan ini. Data dikumpulkan melalui studi literatur dalam berbagai konsep pengembangan kawasan untuk mendukung konsep pengembangan kawasan kota bahari, observasi dan wawancara dengan perwakilan masyarakat, dan data sekunder yang mendukung. Analisis data secara deskriptif dilakukan dalam mengidentifikasi potensi Kecamatan Tarumajaya. Lalu analisis ketersediaan dan kebutuhan sarana dan prasarana juga dilakukan untuk melihat ketercukupan sarana prasarana perkotaan. Kesesuaian Kecamatan Tarumajaya untuk dikembangkan menjadi kawasan kota bahari dilihat dengan membandingkan hasil studi literatur konsep pengembangan dengan hasil analisis. Alternatif desain kawasan juga diberikan untuk memberikan gambaran yang lebih baik mengenai pengembangan kawasan kota bahari. Hasilnya, pengembangan kawasan kota bahari cukup sesuai untuk dilakukan di Kecamatan Tarumajaya, melihat potensinya yang sangat menjanjikan. Agar pengembangan kawasan kota bahari dapat berjalan dengan lebih baik lagi, pemerataan layanan sarana dan prasarana perlu dilakukan serta diperlukan langkah konkret dalam penanganan dan pencegahan banjir rob.
Abrasi Pantai di Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi Melfinna; Siti Umi Kalsum
Bekasi Development Innovation Journal Vol 1 No 2 (2023): Bekasi Development Innovation Journal
Publisher : Balitbangda Kabupaten Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abrasi atau akresi merupakan salah satu bencana alam yang disebabkan oleh dua faktor yakni faktor alami dan aktivitas manusia. Abrasi ataupun akresi juga terjadi di pantai Muaragembong Bekasi. Hasil pengamatan dengan program DSAS selama 34 tahun (1988-2022) terjadi perubahan garis pantai di 13 zona lokasi pengamatan, 8 zona abrasi (seluas 2.463,31 Ha) dan 5 zona akresi (seluas 317,91 Ha). Kerugian dampak abrasi yang dirasakan masyarakat pantai Muaragembong rata-rata total kerugian akibat abrasi pantai adalah sebesar Rp.11.625.000/orang/tahun dan sebesar Rp.1.034.625.000/tahun yang meliputi kerugian harta benda dan biaya penimbunan lahan sekitar lokasi tempat tinggal. Terjadinya abrasi di Muaragembong dilihat dari 3 identifikasi yakni identifikasi karakteristik, identifikasi kerugian dan identifikasi eksisting. Upaya untuk mengurangi dan menaggulangi abrasi di Muaragembong dengan peranan pemerintah daerah dan provinsi terhadap manajemen dampak abrasi dari segi sosial, ekonomi dan ekologi masyarakat ataupun dari segi penaggulangan berbasis teknik sipil breakwater serta Penegakan hukum secara tegas terhadap oknum yang melakukan alih fungsi mangrove.