Metode tambang terbuka yang diterapkan pada PT Anugerah Covindo Indonesia menyebabkan terbentuknya cekungan yang berpotensi menampung air hujan maupun air tanah. Air yang masuk ke tambang membentuk genangan yang mengganggu proses produksi dikarenakan belum terdapat sump untuk mengendalikan air tersebut. Perencanaan sistem penyaliran tambang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada di PT Anugerah Covindo Indonesia. Pemecahan masalah pada penelitian ini dilakukan dengan pendekatan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan cara mendeskripsikan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi secara aktual kemudian dikaji dengan berlandaskan teori-teori yang sudah ada sehingga dihasilkan penyelesaian berupa angka-angka yang mempunyai makna. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu studi literatur, pengambilan data yang terdiri dari data primer dan data sekunder, pengolahan data, dan analisis data. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan total debit air yang masuk sebesar 6.119,04 m3/hari dengan luas catchment area 24,788 ha. Rancangan sump berbentuk limas terpancung dengan panjang sisi atas 65 m dan panjang sisi bawah 55 m dengan kedalaman 5 m yang mempunyai kemiringan dinding 45° sehingga mempunyai volume 18.041 m3. Kapasitas pemompaan adalah 6.1190,4 m3/hari yang akan dipompakan oleh dua unit pompa dengan kebutuhan daya sebesar 44,791 kW. Kompartemen kolam pengendapan lumpur (KPL) berjumlah 6 dengan panjang sisi atas 30 m, lebar atas 16 m, panjang sisi bawah 24 m, lebar sisi bawah 9 m dengan kedalaman 3 m, dan kemiringan dinding 45° sehingga tiap kompartemen mempunyai volume sebesar 1.059,41 m3 dengan volume keseluruhan 6.356,47 m3.