Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Literature Review Article : Perbandingan Kadar Antioksidan Pada Tumbuhan Jamblang Dengan Metode DPPH, FRAP, dan ABTS Adiva Nafila Zulfa; Himyatul Hidayah; Astriani Nurjanah; Risti Septanti; Zevania Toguria Nadeak
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit degeneratif berkembang sebagai akibat dari kerusakan sel yang diinduksi oleh reaktivitas radikal bebas. Tubuh membutuhkan antioksidan untuk mengurangi dampak tersebut. Antioksidan alami digunakan sebagai alternatif baik dalam konteks kesehatan maupun industri, salah satunya yaitu berasal dari tumbuhan. Tumbuhan jamblang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami karena mengandung berbagai senyawa kimia seperti flavonoid, alkaloid, minyak atsiri, tanin, dan resin. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar antioksidan pada tumbuhan jamblang dari tiga metode uji, yaitu 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH), reduksi besi (FRAP), dan 2,2'-azino-bis(3-etilbenzotiazolin-6-sulfonat) (ABTS). Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan mengakses jurnal-jurnal nasional dan internasional melalui basis data seperti Google Scholar, PubMed, dan Science Direct. Hasil memperlihatkan perbedaan signifikan antara ketiga metode tersebut, dengan masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan dalam mengukur kadar antioksidan. Temuan ini memberikan wawasan penting terkait efektivitas metode pengukuran antioksidan dan dapat memberikan dasar bagi penelitian lebih lanjut terkait pemanfaatan tumbuhan jamblang sebagai sumber antioksidan alami.
Pemanfaatan Bekatul Sebagai Olahan Pangan Himyahtul Hidayah; Ira Puspawati; Risti Septanti; Zevania Toguria Nadeak
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan bekatul pada sebagian besar petani justru digunakan sebagai makanan ternak, tanpa menyadari bahwa kandungan nutrisi terbesar justru terletak pada bekatul/ricebran. Pada beberapa penelitian dibuktikan bahwa bekatul berpotensi sebagai bahan makanan dan dijadikan media terapi berbagai macam penyakit, sehingga olahan bekatul tidak hanya berpotensi sebagai pengganti makanan pokok tetapi juga dapat digunakan sebagai obat herbal/terapi kesehatan. Bekatul merupakan hasil samping dari penggilingan padi menjadi beras. Bekatul beras merah mempunyai banyak potensi untuk dimanfaatkan karena mengandung senyawa aktif yang berpotensi untuk mengobati penyakit. Bekatul beras merah mengandung komponen bioaktif dalam jumlah yang tinggi termasuk didalamnya senyawa fenolik.