This Author published in this journals
All Journal TATANAN
Royana, Vina Agustina
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EVALUASI KENYAMANAN TERMAL PADA UNIT HUNIAN APARTEMEN MAJESTY Royana, Vina Agustina
TATANAN Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Comfort, especially thermal comfort, is one of many aspects that should be available in a housing building. Others are security, accessibility, and health, so the inhabitants will feel at home. In humid tropical climate, high sun radiation and humidity become the major problems. The problems need certain solutions to create thermal comfort. Vertical housing (apartment) should have a design that responds to the climate, especially the facade design. Building facade will influence the thermal comfort quality in the building. Moreover, the housing units orientation and the different units height will affect the thermal comfort inside it. The Majesty Residence represents the facade problem which doesnt respond to the climate. This apartment’s shape is letter T, which make various unit orientations. To respond to the problems, analysis about the thermal comfort linked to the design principles of vertical housing is done. These principles are orientation, building form, unit orientation, construction, material, color, opening, and respond to the sun radiation. From the analysis, the right material, color, construction, and orientation for humid tropical climate can reduce the climatic problems. Therefore, the comfort zone can be created inside and outside the building.  Key Words: thermal comfort, housing units, Majesty Apartment Abstrak Kenyamanan khususnya kenyamanan termal merupakan salah satu aspek yang perlu dihadirkan dalam bangunan hunian, selain aspek keamanan, kemudahan, dan kesehatan, agar penghuni merasa betah. Di daerah tropis hangat lembab, radiasi matahari dan kelembaban udara yang tinggi menjadi masalah iklim utama. Masalah tersebut memerlukan pengendalian khusus untuk menciptakan kenyamanan termal. Bangunan hunian vertikal (apartemen) sudah selayaknya memiliki desain yang merespon iklim, terutama bagian fasad. Fasad bangunan akan mempengaruhi kualitas kenyamanan termal ruang di dalamnya. Selain itu orientasi unit hunian dan ketinggian unit yang berbeda akan mempengaruhi kenyamanan unit hunian yang berbeda juga. Apartemen "The Majesty Residence" mewakili permasalahan tentang fasad yang kurang merespon iklim. Selain itu Apartemen "The Majesty Residence" berbentuk letter-T memungkinkan orientasi unit hunian yang berbeda. Untuk menjawab masalah tersebut, dilakukan analisa mengenai kenyamanan termal yang dikaitkan dengan prinsip merancang bangunan vertikal (orientasi dan bentuk bangunan, orientasi ruang dalam bangunan, konstruksi, material, warna, bukaan, pengendalian terhadap radiasi matahari) terhadap kenyamanan termal ruang dalam. Dari hasil analisa, pemakaian material, warna,konstruksi dan orientasi yang tepat untuk daerah tropis hangat lembab, dapat mengendalikan masalah-masalah iklim. Dengan demikian, kondisi nyaman dapat tercipta baik di dalam maupun luar bangunan. Kata Kunci : kenyamanan termal, unit hunian, Apartemen Majesty 
EFEKTIVITAS SIRKULASI PEJALAN KAKI TERHADAP PENCAPAIAN APARTEMEN BRAGA CITY WALK Atmaja, Willy; Royana, Vina Agustina
TATANAN Vol 2, No 1 (2008)
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThese days the needs of housings and dwellings grow very high. Every year many housings and dwellings are planned and built in downtown area, urban area and even in villages. For unfolding time, human never felt satisfied with their ordinary places for living and tried new ideas for their houses that can fill all of their needs.The idea is a new concept for human space in one area with mixed use function. In this area human can get their needs daily, even for relaxing time, They can get all of this need just near their housing/ dwellings.There are differences of need from each functions in one building can be caused new problems. Problems that can be infected each function especially for circulation where as any functions have their needs on their own with many ways.The effectivity of the circulation for this research is measured from length, duration for walking from one function to the entrance of apartment, activities, capacity and density on the path that the circulation might have.The conclusion for the circulation research is telling us ineffectively in entrance positions every function caused intervention for each functions.Keywords: effectivity, pedestrian circulation, Braga City WalkAbstrakDewasa ini tuntutan akan perumahan dan permukiman di Indonesia meningkat sangat pesat. Perumahan dan permukíman baru didirikan setiap tahunnya baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan guna memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam perkembangannya manusia merasa tidak cukup hanya dengan tempat tinggalnya saja dan mereka mencoba suatu bentukan permukiman baru yang dapat mengakomodir semua kebutuhan tersebut.Pada masa kini telah hadir sebuah konsep baru dalam hal membangun suatu kawasan, yakni bangunan dengan fungsi mixed-use, dimana kebutuhan manusia akan tempat tinggal, kebutuhan sehari-hari, dan kebutuhan akan rekreasi dapat diperoleh dengan mudah tanpa harus pergi jauh.Adanya perbedaan kepentingan dari masing-masing fungsi dalam satu bangunan sangat berpotensi untuk melahirkan masalah yang akan saling mempengaruhi satu fungsi dengan fungsi lainnya. Khususnya dalam hal sirkulasi, dimana tiap fungsi memiliki tuntutan yang berbeda-beda.Efektivitas pada penelitian ini dinilai dari jarak, waktu tempuh yang diperlukan untuk mencapai entrance satu fungsi menuju apartemen. Aktivitas yang dapat ditampung jalur sirkulasí yang digunakan untuk mencapai apartemen, kapasitas dan densitas yan dimiliki oleh satu jalur sirkulasi.Pada kesimpulannya didapatkan bahwa jalur sirkulasi yang digunakan untuk mencapai apartemen pada kawasan Braga City Walk ini masih kurang efektif. Perletakkan entrance masing-masing fungsi masih kurang baik, sehingga masih sering terjadi intervensi antara satu fungsi dan fungsi yang lainnya.Kata kunci: efektivitas, sirkulasi pejalan kaki, Braga City Walk
EVALUASI RUMAH SUSUN SARIJADI BANDUNG TINJAUAN TERHADAP KRITERIA KEBUTUHAN PENGHUNI DAN RANCANGAN TAPAK DAN BANGUNAN Setiyawan, Agung; Royana, Vina Agustina
TATANAN Vol 1, No 1 (2007)
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Abstract                The increasing of affordable housing need encourages the government to build the vertical housing, unfortunately the low cost public housing that is provided for the low income group, especially flats, on its growth has became a slum area. It is caused by the utilization of space that is not fit with the use of it should be. Therefore, it needs a post occupancy evaluation about the flasts, in order to utilization of space by the dwellers. This writing shows the comparison between design criteria based on the dwellers need; and design criteria on site and building context to the factual condition of space utilization after the occupancy. Keywords: design criteria, mass public housing, Sarijadi Bandung Abstrak                Adanya peningkatan kebutuhan rumah yang terjangkau, mendorong pemerintah membangun rumah susun. Namun perumahan murah yang disediakan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, terlebih rumah susun, dalam perkembangannya menjadi permukiman kumuh. Penyebabnya adalah karena terjadi pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Untuk itu, dibutuhkan evaluasi pasca huni tentang rumah susun, dalam hal pemanfaatan ruang oleh penghuninya. Tulisan ini memaparkan perbandingan antara kriteria rancangan dalam konteks tapak dan bangunan, dengan kondisi faktual pemanfaatan ruang setelah rumah susun tersebut dihuni. Kata Kunci: kriteria rancangan, rumah susun, Sarijadi Bandung