This Author published in this journals
All Journal Biomedika
Maryono, Suradi
Universitas Muhamadiyah Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Biomedika

PENGARUH EKSTRAK PROPOLIS TERHADAP EKSPRESI PROTEIN Bcl2, p21, DAN INDUKSI APOPTOSIS PADA SEL HELA Susanto, Tri Hardi; Maryono, Suradi; Purwanto, Bambang
Biomedika Vol 9, No 2 (2017): Biomedika Agustus 2017
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v9i2.5837

Abstract

Kanker serviks merupakan penyebab kematian ketiga akibat kanker pada wanita di dunia. Di Indonesia, kanker serviks merupakan penyebab kematian utama perempuan dalam tiga dasa warsa terakhir. Berbagai strategi terapi pengobatan kanker serviks dengan menggunakan terapi bedah, radioterapi, dan kemoterapi maupun kombinasi ketiganya relatif belum optimal. Setiap abnormalitas pada jalur apoptosis dapat sebagai target terapi kanker. Pendekatan yang menarik untuk dikembangkan adalah penggunaan kombinasi kemoterapi atau ko-kemoterapi. Propolis yang menunjukkan aktivitas proapoptosis pada berbagai jenis sel kanker, meliputi : kanker laring, kanker paru, kanker pankreas, kanker tiroid, kanker kolorektal, kanker payudara, kanker prostat dan glioma. Propolis merupakan salah satu produk natural yang potensial untuk dikembangkan sebagai agen ko-kemoterapi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian propolis yang berasal dari Kerjo, Karanganyar, Indonesia terhadap induksi proses apoptosis dan aktivitas antiproliferasi, terutama terkait dengan penekanan ekspresi protein Bcl2 dan peningkatan aktivasi p21 pada kultur sel HeLa (cell line kanker servik). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan post test with control group design. Penelitian dilakukan pada kultur sel HeLa (sel kanker servik) dengan pemberian propolis. Pengamatan ekspresi p21 dan ekspresi protein Bcl2 dilakukan dengan metode imunositokimia, sedangkan pengamatan induksi apoptosis dilakukan dengan flowcytometry. Hasil penelitian menunjukkan ekspresi rata-rata Bcl2 pada kelima kelompok yaitu kontrol 84,60 ± 1,34 µg/ml, EEP 1/2 IC50  62,33 ±4,58, EEP IC50  33,98 ± 2,11 µg/ml, EEP 2 IC50 22,16 ± 3,41 µg/ml, Cisplatin 13,09±4,38 µg/ml. Terdapat perbedaan bermakna ekspresi Bcl2  antara kelompok uji dibandingkan kelompok kontrol (p < 0,001). Rata-rata ekspresi p21 pada kelima kelompok yaitu pada grup kontrol 1,70 ± 0,67 µg/ml, EEP 1/2 IC50  65,92 ± 0,40, EEP IC50  82,76 ± 3,03 µg/ml, EEP 2 IC50  86,86 ± 3,33 µg/ ml, Cisplatin 93,19 ± 3,02 µg/ml. Terdapat perbedaan bermakna ekspresi p21  antara kelompok uji dibandingkan kelompok kontrol (p < 0,001). Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol propolis mempunyai pengaruh terhadap penekanan ekspresi Bcl2, peningkatan ekspresi p21, dan induksi apoptosis pada kultur sel kanker servik (HeLa cell line).Kata Kunci: EEP, p21, protein Bcl2, HeLa cell line
PENGARUH EKSTRAK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN EKSPRESI p21, EKSPRESI PROTEIN Bax DAN INDUKSI APOPTOSIS PADA KULTUR SEL KANKER KOLON (CELL LINE WiDr) Prasetyo, Didik; Maryono, Suradi; Purwanto, Bambang
Biomedika Vol 9, No 1 (2017): Biomedika Februari 2017
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v9i1.4342

Abstract

Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga terbanyak dengan lebih dari 1 juta kasus setiap tahunnya dan salah satu kanker dengan mortalitas tertinggi di seluruh dunia. Radioterapi dan kemoterapi pada kanker relatif terbatas karena toksisitasnya yang tinggi dan efek samping yang bersifat merusak. Pengembangan propolis merupakan strategi baru untuk terapi adjuvan yang diharapkan meminimalkan efek samping terapi standar yang ada. Peran propolis pada keganasan terkait kemampuannya dalam menginduksi apoptosis dan aktivitas antiproliferasi. Penelitian in vitro, menunjukkan propolis memiliki aktivitas proapoptosis pada berbagai jenis sel kanker, meliputi : kanker laring, kanker paru, kanker pankreas, kanker tiroid, kanker payudara, kanker prostat dan glioma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian propolis yang berasal dari Kerjo, Karanganyar, Indonesia terhadap aktivitas antiproliferasi, terkait peningkatan ekspresi p21 dan induksi apoptosis terkait peningkatan ekspresi protein bax pada kultur sel kanker kolon (cell line WiDr). Jenis penelitian ini, eksperimental laboratorik dengan post test with control group design. Penelitian menggunakan kultur sel WiDr (sel kanker kolon) dengan pemberian ekstrak etanol propolis (EEP). Pengamatan ekspresi p21 dan protein Bax dengan metode imunositokimia, sedangkan pengamatan induksi apoptosis dengan flowcytometry. Analisis statistik menggunakan uji Kruskall Wallis dilanjutkan Mann WhutneyU test. EEP cenderung menekan viabilitas sel WiDr dengan IC50 sebesar 140 μg/mL. EEP konsentrasi 70,140, 280 μg/mL mampu meningkatkan ekspresi p21 yang sebanding dengan peningkatan konsentrasi yang diberikan. EEP konsentrasi 70 μg/mL (1/2 IC50) paling efektif dalam menginduksi apoptosis dan meningkatkan ekspresi Bax pada sel WiDr. Peningkatan konsentrasi EEP mengakibatkan kematian sel WiDr ke arah nekrosis. Penelitian ini menunjukkan EEP mampu menekan viabilitas sel WiDr. Aktivitas ini kemungkinan terkait dengan kemampuannya dalam meningkatkan ekspresi p21 sebanding dengan peningkatan konsentrasi yang diberikan. EEP pada konsentrasi 70μg/mL mampu menginduksi apoptosis pada sel WiDr terkait dengan peningkatan ekspresi Bax. Peningkatan konsentrasi EEP konsentrasi 140 dan 280 μg/Ml mengakibatkan nekrosis sel WiDr. Kata kunci: EEP, p21, protein bax, cell line WiDr
PENGARUH EKSTRAK PROPOLIS TERHADAP EKSPRESI CYCLIN D1 DAN BAX PADA SEL HELA Febrina, Irma; Maryono, Suradi; Purwanto, Bambang
Biomedika Vol 10, No 1 (2018): Biomedika Februari 2018
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v10i1.5855

Abstract

Kanker serviks merupakan kanker ginekologi tertinggi di dunia dengan infeksi Human Papilloma Virus sebagai penyebab terseringnya. Di Indonesia, kanker serviks merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan dan penyebab kematian utama pada perempuan dalam tiga dasawarsa terakhir. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks dan sekitar 8.000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Terdapat beberapa jenis pengobatan yang biasa diberikan pada penderita kanker serviks, namun hasilnya relatif belum optimal. Keadaan ini mendorong usaha penemuan dan pengembangan strategi terapi baru dalam melawan kanker. Pendekatan yang menarik untuk dikembangkan adalah penggunaan kombinasi kemoterapi atau ko-kemoterapi. Ko-kemoterapi merupakan strategi terapi kanker dengan mengombinasikan suatu senyawa kemopreventif yang bersifat tidak toksik dengan agen kemoterapi. Salah satu produk natural yang potensial untuk dikembangkan sebagai agen ko-kemoterapi adalah propolis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian propolis yang berasal dari Kerjo, Karanganyar, Indonesia terhadap induksi proses apoptosis dan aktivitas antiproliferasi, terutama terkait dengan penekanan ekspresi protein Cyclin D1 dan peningkatan ekspresi protein Bax pada kultur sel HeLa (cell line kanker serviks). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan post test with control group design. Penelitian dilakukan pada kultur sel HeLa (sel kanker serviks) dengan pemberian propolis. Pengamatan ekspresi protein Cyclin D1 dan ekspresi protein Bax dilakukan dengan metode imunositokimia. Hasil penelitian menemukan bahwa ekspresi rata-rata Cyclin D1 pada kelima kelompok yaitu kontrol 84,13± 1,34µg/ml, EEP 1/2 IC 60,76±4,21, EEP IC 36,56± 3,63µg/ml, EEP 2 IC  24,92± 5,14µg/ml, 5-FU 13,15±3,66µg/ml. Terdapat perbedaan bermakna ekspresi Cyclin D1 antara kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol (p < 0,001). Rata-rata ekspresi Bax pada kelima kelompok yaitu kontrol 1,89± 0,46µg/ml, EEP 1/2 IC 69,44± 1,39, EEP IC 80,07± 3,52µg/ml, EEP 2 IC 83,96± 3,26µg/ml, 5-FU 92,78± 4,68µg/ml. Terdapat perbedaan bermakna ekspresi Bax antara kelompok uji dibandingkan kelompok kontrol (p < 0,001). Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol propolis mempunyai pengaruh terhadap penekanan ekspresi Cyclin D1 dan peningkatan ekspresi Bax pada kultur sel kanker serviks (HeLa Cell line). Kata kunci: EEP, Protein Cyclin D1, Protein Bax, HeLa cell line