Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tingkat Suatu Peran Dalam Dampak Suatu Budaya Kerja Kinerja Kerja Atikah Rakhmawati; Cicilia Ayu Wulandari
MENAWAN : Jurnal Riset dan Publikasi Ilmu Ekonomi Vol. 1 No. 4 (2023): Juli : MENAWAN: Jurnal Riset dan Publikasi Ilmu Ekonomi
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/menawan.v1i4.20

Abstract

Kinerja terjemahan dari “performance” berarti hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hokum dan sesuai dengan norma maupun etika.” lingkungan dan alat kerja kurang baik, serta etos kerja kurang baik. Hal ini terjadi karena gaya kepemimpinan kepala desa, budaya organisasi, motivasi dan evaluasi kinerja kerja belum maksimal dilakukan.
Dampak Budaya Kerja Terhadap Kinerja Kerja Perangkat Desa Samparong Kecamatan Alok Kabupaten Sikka Imelda Virgula Wisang; Cicilia Ayu Wulandari; Saidina Saidina
Jurnal Projemen UNIPA Vol. 9 No. 3 (2022): September: Jurnal Projemen UNIPA
Publisher : Universitas Nusa Nipa Maumere

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59603/projemen.v9i3.39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dampak budaya kerja dan kinerja kerja perangkat Desa Samparong, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka dengan menggukanakan metode kualitatif. Kinerja kerja pemerintah Desa Samparong belum mencapai target yang diinginkan dilihat dari sub indikator dan indikator kinerja kerja. hal ini timbul karena Budaya kerja pemerintah Desa Samparong kurang maksimal dilihat dari sub indikator dan indikator dari Angaapan dasar tentang kerja kurang baik, sikap terhadap pekerjaan kurang baik, perilaku ketika bekerja kurang baik, lingkungan dan alat kerja kurang baik, serta etos kerja kurang baik. Hal ini terjadi karena gaya kepemimpinan kepala desa, budaya organisasi, motivasi dan evaluasi kinerja kerja belum maksimal dilakukan.