Sucahyo Tri Budiono
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Media Informasi Dan Perempuan Dalam Menghadapi Industri 4.0: Pengabdian Masyarakat Desa Ngemboh Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik Jawa Timur Suharnanik Suharnanik; Sucahyo Tri Budiono; Yudi Harianto; Ahmad Sufaidi
Ngarsa: Journal of Dedication Based on Local Wisdom Vol. 1 No. 2 (2021): Ngarsa: Journal of Dedication Based on Local Wisdom
Publisher : LP2M UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ngarsa.v1i2.156

Abstract

Media informasi memiliki peranan dalam mengubah persepsi perempuan tentang industri 4.0. Pelatihan pengembangan perempuan dalam menghadapi industri 4.0 ini dilakukan dalam rangka tugas tri dharma perguruan tinggi diantaranya mencakup pengabdian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam hal ini kami mendampingi para perempuan dalam pelatihan menghadapi industri 4.0. Pelatihan tersebut berisi tentang bagaimana membuat email, membuka account untuk memasarkan produk tertentu serta membuat konten kreatif dengan metode copywriting. Tujuan dari peningkatan kapasitas perempuan dalam menghadapi industri 4.0 ini adalah agar perempuan mampu bersaing dan mengembangkan usaha mandiri dari potensi daerahnya masing-masing. Kegiatan ini dilakukan di desa Ngemboh Kabupaten Gresik Jawa Timur. Metode yang dilakukan adalah pendekatan partisipasi warga masyarakat dengan melibatkan institusi pemerintah desa sebagai penyelenggaranya dan memfasilitasi kegiatan tersebut. Metode tersebut dianggap paling efektif dalam mendorong perubahan secara masif karena ada pihak tokoh masyarakat yang dilibatkan serta mampu menjaga untuk keberlanjutan dari apa yang telah diberikan selama pelatihan pengembangan tersebut. Hasil dari kegiatan tersebut mendapat respon yang cukup positif dengan dukungan para tokoh masyarakat terbukti dengan antusiasme perempuan dalam merespon selama pelatihan dan banyak bertanya terkait keadaan wilayahnya yang sulit untuk memasarkan produk lokalnya agar diketahui dunia luar.