Nuril Maulidya Ruhilla
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERANCANGAN BANGUNAN DAYCARE HAPPY KIDS DI KAWASAN ALUN-ALUN KOTA KRAKSAAN Nuril Maulidya Ruhilla; Bayu Gilang Ramadhan; Muhammad Arif Alallah
Mozaik : Journal of Art and Architecture Vol. 1 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan  tempat bermain kanak kanak  yang di sebut dengan daycare di kasawan alun-alun kota kraksaan  pendekantan kawasan aman yang mana sudah banyak di ketahui bahwa perancangan sering kali tidak memperhatikan keselarasan dengan kawasan. Sehingga, berdampak pada keselamatan anak-anak yang bermain karena fasilitas publik untuk bermain,  oleh karena itu dengan penerapan pendekatan kawasan aman dimaksudkan untuk menciptakan suasana kawasan dan  aman  yang ramah lingkungan baik dari segi penggunaan kawasan yang tidak terlalu berlebihan dalam menggolah bidang tata ruang dan penggunaan material banggunan  yang dapat memperindah kawasan. Sehingga kawasan ini menjadi lebih nyaman dan aman untuk bermain anak-anak saat  bermain.
SEJARAH ARSITEKTUR ISLAM TERHADAP ARSITEKTUR HINDU PADA BANGUNAN MASJID MENARA KUDUS Nuril Maulidya Ruhilla; Bayu Gilang Ramadhan; Muhammad Arif Alallah; Jamnongsarn, Surasak
Mozaik : Journal of Art and Architecture Vol. 1 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55210/svzz3006

Abstract

Sejarah mengenalkan kita terhadab budaya lokal yang mendunia dan kokoh hingga saat in, sehingga menjadi objek yang menarik untuk di teliti, penulis sangat tertarik dengan masjid menara mudus yang telah berdiri kokoh pada sekitar abad 15 dan 16 M. Didirikannya Masjid Menara Kudus menjadi icon penyebaran agama islam dikota kudus karena dibutuhkannya masjid pada awal penyebaran agama Islam di Kota Kudus. Keunikan perpaduan budaya yang tersebar membuat penulis tertarik untuk membahas perpaduan budaya Islam dan Hindu dalam Masjid Menara Kudus. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana sejarah berdirinya Masjid Menara Kudus dari segi struktur arsitektur yang terkemas pasa masjidmenara kudus.
ANALISIS BENTUK SERTA PROSES SENI LUKIS KALIGRAFI KONTEMPORER SURAH AL-A’RAF AYAT 204 Nuril Maulidya Ruhilla; Sri Wulandari; Bayu Gilang Ramadhan; Boer, Deng
Mozaik : Journal of Art and Architecture Vol. 1 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55210/gy8yx396

Abstract

Kaligrafi merupakan seni lukis yang bernuansa islam dimana sangat pamor di daerah tapal kuda yakni khususnya kabupaten probolinggo jawa timur. Penulisan ini bertujuan untuk menanamkan sebuab ideologi bahwa seni lukis kaligrafi adalah sebuah penciptaan seni tinggi yang relevan dengan hasil bermakna, penuh kehati2an, dan kecerdasa akhlak. Untuk membangun kerangka seni lukis yang inklusif, paper ini meninjau perkembangan seni lukis kaligrafi berisikan tentang Analisi Bentuk dan Proses Seni lukis Kaligrafi Kontemporer surah Al-A’raf ayat 205 yang disusun guna memenuhi sebagian syarat dalam menempuh seleksi beasiswa prestasi akademik di Universitas islam Zainul Hasan Genggong. Penulis menyadari atas ketidak sempurnaan penyusunan penulisan Karya Tulis Ilmiah Terhadap Laporan Pengamatan Suatu Obyek ini, namun penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini akan memberikan manfaat bagi para pembaca. 
MENGEMBANGKAN TEKNIK PEMBELAJARAN SENI RUPA DI MADRASAH IBTIDAIYAH RAUDLATUL HASAN CONDONG PROBOLINGGO Nuril Maulidya Ruhilla; Bayu Gilang Ramadhan; Sri Wulandari
Mozaik : Journal of Art and Architecture Vol. 2 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55210/nkpx8e24

Abstract

Kegiatan pembelajaaran di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Hasan condong, Probolinggo pada mata pelajaran seni budaya masih terdapat kendala disaat proses praktik seni rupa berlangsung. Adanya kendala itu muncul disebabkan oleh dua faktor yaitu dari faktor intern dan faktor ekstern. Faktor -faktor tersebut sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran seni rupa karena matapelajaran seni rupa tidak akan berjalan secara maksimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada pada kompetensi dasar (KD). Sampai saat ini belum adanya tindakan dari waka prasarana atau usulan dari guru yang mengapu matapelajaran seni budaya. Tujuan penelitian ini dilaksanakan bermakasud untuk mengkaji keadaan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Malang pada matapelajaran seni budaya dalam aspek seni rupa, dari itu terdapat kendala yang menyebabkan proses pembelajaran berjalan tidak maksimal dengan kompetensi dasar (KD). Metode penelitian ini menggunakan pengumpulan data dengan melakukan wawancara kepada yang mengajar seni budaya dan kepada siswa-siswi dari kelas tujuh sampai kelas sembilan dengan mengambil semple, dan juga dilakukan pengamatan selama pelaksanakan pembelajaran seni rupa. Selain dari pada itu dilakukan kajian dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan 1) kurangnya fasilitas yang kurang memadai 2) kurangnya waktu dalam praktik menggambar 3) kurangnya minat peserta didik pada matapelajaran seni budaya.
KORELASI PEMIKIRAN PENDIDIKAN DALAM SENI BERBASIS MASYARAKAT DAN PENERAPANNYA Bayu Gilang Ramadhan; Sri Wulandari; Nuril Maulidya Ruhilla
Mozaik : Journal of Art and Architecture Vol. 2 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan seni saat ini masih belum jelas arahnya karena di satu sisi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, politik, sosial dan budaya telah melahirkan pemikiran postmodern yang mendorong perlunya ideologi rekonstruksi sosial. dan ideologi pendidikan seni yang berkaitan dengan humaniora. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan, khusus menggunakan penelitian analitik dimana tidak terdapat dokumentasi interaktif. Sumber data diperoleh melalui buku, majalah, dokumen nasional dan sumber lain yang relevan untuk menggambarkan fenomena perkembangan pemikiran postmodernisme dan humanistik dalam pendidikan seni. Data dianalisis dengan menggunakan teori dan konsep, deskripsi naratif berbagai fenomena, dan analisis komparatif terhadap fenomena. Berdasarkan pemikiran postmodernisme dan humanis, ditemukan model lain yang mengintegrasikan pengalaman estetika ke dalam pendidikan seni di sekolah umum, yaitu melalui ekspresi, konstruksi, apresiasi dan aktivitas sosial berdasarkan visi multikultural yang beragam, dengan mempertimbangkan kebutuhan anak dan masyarakat dalam konteksnya. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan antara pengalaman estetis (aktivitas seni) dalam pendidikan seni dengan pendidikan humanisme.
METODE BERMAIN GITAR JIGSAW SEBAGAI MEDIA UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN SISWA DI SMP UNGGULAN ZAHA GENGGONG Bayu Gilang Ramadhan; Sri Wulandari; Nuril Maulidya Ruhilla
Mozaik : Journal of Art and Architecture Vol. 2 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan seni mengalami dilema ketidak jelasan arah dalam memilah metode untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam lingkup seni musik instrument Gitar.)Peneliti mengangkat tema bermasin gitar dengan menggunakan metode JIGSAW sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes, observasi dan wawancara. Statistik pertumbuhan minat pada siklus I sebesar 0% siswa pada kelompok minat rendah, 53,8% siswa pada kelompok minat sedang, 20,5% siswa pada kategori minat tertinggi dan pada siklus I5 0% siswa pada kelompok minat rendah share, 21,3%, siswa pada kelompok minat sedang, 56,7% siswa pada kelompok minat belajar tinggi. Keterampilan gitar meningkat di Circo I sebesar 17,8% pada siswa dengan nilai rendah, 56,3% pada siswa dengan nilai tinggi, dan 25% pada siswa dengan nilai baik. Dan pada putaran ke 2, sebanyak 6,3% siswa memperoleh hasil buruk, 50,6% siswa memperoleh hasil sedang, dan 53,1% siswa memperoleh hasil baik.