Aufa Miranti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

A STUDY OF MUKIM CUSTOMARY FORESTS RECOGNITION IN PIDIE REGENCY, ACEH PROVINCE, INDONESIA Teuku Muttaqin Mansur; Sulaiman Sulaiman; Muazzin Muazzin; M Adli Abdullah; M Jafar M Jafar; Aufa Miranti; Anggun Mareta
Kanun Jurnal Ilmu Hukum Vol. 25, No. 2, August 2023: Contemporary Issues on Indonesian Legal Reform
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/kanun.v25i2.31670

Abstract

This article examines whether mukim customary law communities are entitled to control customary forests, without conflicting with existing villages, while customary forests have traditionally been controlled by mukim and their customary law communities in Pidie Regency Aceh Province, Indonesia. The government has not recognized the proposed mukim forest as it potentially leads to conflict between customary institutions. This study describes such a dynamic for better understanding and finding a way to future solutions. The customary forest proposal by the Mukim has yet to receive formal government recognition. This study used socio-legal research methods. Data was obtained through observations and interviews with imuem mukim, traditional leaders in several mukims, i.e. Paloh mukim, Kunyet Mukim, and Beungga Mukim, in Pidie Regency. This article showed that the recognition of mukim customary forests in Pidie Regency has not received formal recognition from the government. Therefore, new efforts to propose the recognition of mukim as a Customary Law Community known as Masyarakat Hukum Adat/MHA) especially in Pidie Regency needs to be done by all stakeholders.  
KONSEPTUALISASI HAK ASASI MANUSIA (HAM): STUDI ATAS PANDANGAN MUSDAH MULIA DALAM ENSIKLOPEDIA MUSLIMAH REFORMIS Ahmad Murtaza MZ; Aufa Miranti; Nurul Aulia; Cholillah; Nailil Husna
At-Tahfidz: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol. 6 No. 1 (2024): Desember 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/at-tahfidz.v6i1.741

Abstract

Musdah Mulia menonjolkan peran teologis-humanis dan memperkaya pandangannya dengan kritik konstruktif yang bersifat reformis dalam merumuskan konsep hak asasi manusia. Dia mengusung kerangka berpikir yang menekankan integrasi antara akal dan agama dalam pemahaman hak asasi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami dan mengevaluasi konsepsi Musdah Mulia tentang hak asasi manusia serta mengikuti proses penalaran yang digunakannya dalam merumuskan gagasan tersebut. Metode kualitatif, khususnya analisis konten, menjadi pendekatan yang digunakan dalam konteks penelitian hak asasi manusia. Pemikiran Musdah Mulia tentang tauhid memiliki potensi untuk membangkitkan kesadaran akan kesetaraan di kalangan masyarakat. Integrasi antara hak asasi manusia dan konsep tauhid diyakini memiliki daya persuasi yang besar terhadap umat beragama. Paradigma tauhid yang diajukan oleh Musdah Mulia dianggap mampu memperbaharui pemahaman tentang Islam, membuatnya lebih relevan dengan dinamika sosial modern dan menjadikannya lebih progresif. Dalam tulisannya mengenai hak asasi manusia, Musdah Mulia memadukan dua elemen utama dalam narasinya, yaitu rujukan keagamaan dan kritik terhadap sudut pandang yang ada. Dia menggunakan Al-Qur'an, Hadis, dan pandangan ulama untuk membangun fondasi argumentatif dari pandangan reformisnya. Pendekatan reformis yang dianut oleh Musdah Mulia menempatkan kritik terhadap gagasan yang dianggap sebagai kebenaran mutlak, namun tidak relevan dengan konteks masa kini, sebagai salah satu landasan utamanya. Dengan demikian, karya-karya Musdah Mulia memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembaharuan konsepsi tentang hak asasi manusia dalam konteks keislaman yang lebih luas.