Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Persiapan Perkawinan di Paroki Bunda Hati Kudus Woloan Johanes Danny Surentu; Shefry Yanny Fransisco Topit
ECCE: Jurnal Pendidikan Pastoral Kateketik Vol 1 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Don Bosco Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59975/ecce.v1i2.18

Abstract

The preparation of marriage should be carried out in a gradual and continuous process, which must be given by the Shepherd of souls in the form of sermons and catechesis adapted from childhood, youth, and adulthood. However, according to initial observations made, researchers saw that in the Parish of Our Lady of the Sacred Heart of Woloan, marriage preparations are only given to people who have reported holding a wedding celebration. This encourages researchers to know and describe people's understanding of marriage preparation, describe the implementation of marriage preparation in the Parish of Mother of the Sacred Heart of Woloan, and describe efforts to improve the effectiveness of marriage preparation in the Parish of Mother of the Sacred Heart of Woloan. This research uses a type of descriptive research with a qualitative approach.  The research techniques used for this study were observation, interviews, and documentation. The data sources are the marriage preparation team, prospective married couples, and married couples in the Parish of Our Lady of the Sacred Heart of Woloan. From the results of the research obtained, theresearchers concluded that marriage preparation is an initial process that must be taken by prospective married couples to get to know each other's duties and responsibilities as husband and wife, and understand what agreement they will build. In addition, in its application of the 3 forms of marriage preparation listed in the Apostolic Advice Familiaris Consortio number 66, namely far preparation, and close preparation, only 1 is applied in Woloan Parish, namely direct marriage preparation (preparatio directa). Therefore, in order to improve the effectiveness of marriage preparation, things such as improving the quality of the marriage preparation team, socialization about distant preparation, trying to procure close preparation courses, and always holding evaluation meetings for the marriage preparation team need to be done.
Pentingnya Kesetiaan Suami Istri di Wilayah Rohani St. Carolus Boromeus Paroki Bunda Hati Kudus Woloan Johanes Danny Surentu; Angela Paramitha Tirukan
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 4 No. 12 (2024): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v4i12.2354

Abstract

Penelitian ini berfokus pada pentingnya kesetiaan suami istri di wilayah Rohani St. Carolus Boromeus Paroki Bunda Hati Kudus Woloan. Kesetiaan dianggap sebagai fondasi utama dalam pernikahan, dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan mendeskripsikan pemahaman pasangan mengenai makna kesetiaan serta upaya yang dilakukan untuk mempertahankannya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan 20 pasangan suami istri yang diambil melalui purposive sampling dengan variasi usia perkawinan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara terstruktur, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwa kesetiaan dianggap sebagai dasar hubungan, tercermin dalam dukungan, pemahaman, dan penghormatan satu sama lain. Pasangan menyadari tantangan seperti masalah komunikasi dan pengaruh lingkungan. Upaya mempertahankan kesetiaan meliputi menjaga komitmen, komunikasi terbuka, dan dukungan komunitas. Simpulan menegaskan bahwa kesetiaan adalah elemen vital dalam pernikahan, ditentukan oleh komitmen individu dan dukungan sosial. Kesetiaan yang dipahami dengan baik akan memperkuat hubungan, membantu mengatasi berbagai tantangan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kesetiaan berkaitan erat dengan komunikasi yang baik dan dukungan emosional. Kerangka teori penelitian ini berfokus pada pandangan teologis dan psikologis mengenai kesetiaan, menekankan nilai moral dan spiritual dalam hubungan suami istri.
Pentingnya Kesetiaan Suami Istri di Wilayah Rohani St. Carolus Boromeus Paroki Bunda Hati Kudus Woloan Johanes Danny Surentu; Angela Paramitha Tirukan
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 8 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i8.2740

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mendapatkan data yang lebih mendalam mengenai pentingnya kesetiaan suami istri di wilayah rohani St. Carolus Boromeus Paroki Bunda Hati Kudus Woloan. Sumber data dari penelitian ini yaitu beberapa pasangan suami istri di wilayah rohani St. Carolus Boromeus Paroki Bunda Hati Kudus Woloan dari usia perkawinan muda hingga tua. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa umat di wilayah rohani St. Carolus Boromeus Paroki Bunda Hati Kudus Woloan memandang bahwa kesetiaan itu menjadi dasar dari hidup perkawinan, yang ditunjukkan melalui kasih sayang, pengertian, kerja sama, dan saling mendukung. Mereka memandang kesetiaan itu sangat penting untuk keberlangsungan hidup sebagai suami istri terlebih dalam ajaran Gereja Katolik pasangan suami istri tidak boleh bercerai atau melakukan pembatalan nikah, karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. Perkawinan Katolik juga bersifat monogam dan tak terpisahkan. Namun dalam hidup sebagai suami istri ada permasalahan yang terjadi baik dari faktor internal maupun eksternal, misalnya faktor yang mempengaruhi kesetiaan yaitu komunikasi, kepercayaan, kebutuhan yang tidak terpenuhi, karekteristik pribadi dan komitmen. Sedangkan faktor eksternal yaitu pengaruh lingkungan luar, penggunaan teknologi seperti handphone. Tidak ada pasangan suami istri yang tidak ada pertengkaran. Dari masalah tersebut pasangan suami istri juga memiliki berbagai upaya untuk mempertahankan hubungan mereka sebagai suami istri agar tetap saling setia misalnya dengan saling memaafkan, menjaga komitmen, menjaga penglihatan, hati dan pikiran