Jaeni Dahlan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN ASET KOMUNITAS MELALUI PENDEKATAN APPRECIATIVE INQUIRY DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Jaeni Dahlan
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 15 No 2 (2016): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v15i2.87

Abstract

Abstract This research aims to describe the community asset utilizing throught using Appreciative Inquiry Approach, describing reflection of the first model, describing implementation of the first model development throught Appreciative Inquiry and formulating the final model of community asset utilizing throught Appreciative Inquiry Approach in poverty reduction in Cihampelas Village West Bandung Subdistrict. The community assets consists of natural, material, social, financial, human and politic. Appreciative Inquiry Approach implemented in the four-stage process consisting of 4d Discovery, Dream, Design and Destiny. This research used qualitative approach with action research method. The collection of data was obtained using the technique of participation observation, in-depth interviews, focus group discussion (FGD), the documentation studies. This research show the result of an increase in self confidence and capacity and the increased capacity of KUBE formed in developing their bussines. The implications of the research is to increase the income and expenditure reduction of the poor, The research also yields practical implications in the form of community asset utilization design theoretically, this also confirm some of the basic assumption of Green and Haines (2009) namely the important role of human resources (human assets and social assets) in developing other assets. Key words: community assets, Appreciative Inquiry, poverty reduction Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pemanfaatan aset komunitas melalui teknik Appreciative Inquiry, menggambarkan refleksi desain awal, memberikan pengembangan desain awal dan tersusunnya desain akhir pemanfaatan aset komunitas melalui teknik Appreciative Inquiry di Desa Cihampelas.  Aset komunitas yang dimaksud meliputi aset alam, aset material, aset sosial, aset finansial, aset manusia dan aset politik. Pendekatan  Appreciative Inquiry dilaksanakan dalam 4 tahap proses 4D yang terdiri dari Discovery, Dream, Design dan Destiny.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian action research. Penggumpulan data diperoleh menggunakan teknik observasi berperan serta, wawancara mendalam, Diskusi Kelompok Terfokus (FGD), studi dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan hasil adanya peningkatan kepercayaan diri  dan kapasitas masyarakat serta peningkatan kemampuan KUBE yang dibentuk dalam mengembangkan usahanya. Implikasi dari penelitian adalah peningkatan pendapatan dan pengurangan pengeluaran masyarakat miskin. Penelitian ini juga menghasilkan implikasi praktis berupa Desain Pemanfaatan Aset Komunitas secara teoritik, penelitian ini juga mengkonfirmasi beberapa asumsi dasar dari Green dan Haines (2009) yaitu peran penting sumber daya manusia (aset manusia dan aset sosial) dalam mengembangkan aset lain. Kata kunci: aset komunitas, pendekatan Appreciative Inquiry, penanggulangan kemiskinan
Rekonstruksi Pemikiran Islam Imam Syafi'i: Interpretasi dan Implikasi Bagi Pendidikan Islam Kontemporer Iqbal Hilman; Jaeni Dahlan; Atep Suryaman
An-nida: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/an-nida.v12i1.3539

Abstract

Islam menekankan kecerdasan (al-aql) dan pemikiran (al-fikr), mendorong pemikiran yang kreatif dan konstruktif bagi umat manusia. Penelitian ini mengeksplorasi kontribusi Imam Syafi'i dalam yurisprudensi Islam dan implikasinya terhadap pendidikan Islam kontemporer. Analisis konten kualitatif dilakukan dengan meninjau karya-karya utama Imam Syafi'i dan analisis ilmiah terkait untuk memahami prinsip-prinsipnya dan potensi penerapannya dalam pendidikan modern. Rekonstruksi pemikiran Imam Syafi'i mendukung kurikulum integratif yang menggabungkan pengetahuan agama dan modern, mendorong pemikiran analitis dan kritis. Kurikulum ini mempersiapkan siswa untuk menghadapi masalah hukum dan etika yang kompleks, menjaga relevansi dalam konteks sosial dan teknologi yang terus berubah. Nilai-nilai etikanya berkontribusi pada pembangunan karakter, memastikan mahasiswa memiliki landasan moral. Pendekatan kontekstual dalam menafsirkan teks mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan kontemporer. Pemikiran Imam Syafi'i secara signifikan berdampak pada pendidikan Islam kontemporer. Prinsip-prinsip ushul fiqih dan yurisprudensi yang dikombinasikan dengan pendekatannya terhadap penafsiran Al-Quran dan hadis, memberikan dasar yang kuat untuk kurikulum yang responsif. Mengintegrasikan pengetahuan agama dengan ilmu pengetahuan modern meningkatkan kemampuan berpikir analitis dan kritis, sementara ajaran etika mendukung pembangunan karakter. Penelitian di masa depan harus mengeksplorasi penerapan praktis pemikiran Imam Syafi'i dalam pendidikan Islam modern, yang menekankan kecerdasan dan penalaran dalam mendorong pemikiran konstruktif.
Pendekatan Pembelajaran Hybrid dalam Pendidikan Islam: Menjembatani Strategi Pedagogis Tradisional dan Modern Fitriyani Kosasih; Iqbal Hilman; Jaeni Dahlan; Enung Herawati
An-nida: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 13 No. 1 (2024): Oktober
Publisher : Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/an-nida.v13i1.3566

Abstract

Pendekatan pembelajaran hybrid dalam pendidikan Islam semakin relevan dalam menjawab tantangan pendidikan global. Studi ini mengeksplorasi bagaimana model pembelajaran hybrid dapat mengintegrasikan strategi pedagogis tradisional dan modern untuk memenuhi kebutuhan generasi milenial dan Gen Z. Meski berbagai reformasi telah dilakukan, banyak siswa merasa kurang tertarik dengan metode konvensional yang minim interaktivitas. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kehadiran siswa dalam pelajaran agama dan tingkat toleransi, menggarisbawahi perlunya pendekatan yang lebih inovatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara semi-terstruktur dan observasi partisipan, melibatkan guru pendidikan Islam, administrator sekolah, dan siswa. Analisis tematik dilakukan untuk mengidentifikasi pola terkait strategi pengajaran, penggunaan sumber daya, dan keterlibatan siswa. Hasil menunjukkan bahwa 85% pendidik menganggap pembelajaran hybrid efektif dalam mengakomodasi gaya belajar yang beragam, meningkatkan keterlibatan siswa, serta memberikan fleksibilitas. Penggunaan alat digital seperti forum diskusi dan media interaktif meningkatkan interaksi dan pemahaman siswa. Namun, 70% guru melaporkan kesulitan menyeimbangkan pengajaran daring dan tatap muka, yang menyebabkan kelelahan kerja. Studi ini menyoroti pentingnya integrasi teknologi dan pembelajaran berpusat pada siswa untuk meningkatkan otonomi dan pemahaman siswa terhadap prinsip Islam. Namun, implementasi pembelajaran hybrid memerlukan dukungan institusional, pelatihan profesional, serta kerangka evaluasi yang sesuai. Penelitian ini menggarisbawahi perlunya strategi untuk mengatasi keterbatasan sumber daya dan metode penilaian tradisional guna mengoptimalkan penerapan pembelajaran hybrid. Penelitian lanjutan diharapkan dapat mengeksplorasi dampak jangka panjang dan praktik terbaik dalam penerapan hybrid learning di pendidikan Islam.