Di era milenial, atau juga disebut sebagai umat akhir zaman, banyak orang yang menganggap masjid sebagai tempat untuk shalat saja. Demi mencapai tujuan bersama untuk memakmurkan masjid melalui BKM, dimulai dengan pendataan jama’ah tetap masjid, desain kurikulum masjid, pengumuman jadwal kegiatan masjid, dan yang paling penting melibatkan semua jamaah dalam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dalam dakwah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan tipe penelitian deskriptif, yakni suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum berupa data yang diperoleh dari lapangan secara objektif dan rinci. Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan kajian pustaka (library research). Memfokuskan pada manajemen dakwah terutama yang mengacu pada tindakan yang dilakukan berdasarkan aturan islam yang bersumber syariat (al-qur''an dan sunnah). Mencapai suatu tujuan untuk meningkatkan kapasitas dalam dakwah islamiyah dengan mendukung secara operasional dalam segala bidang, membantu mengembangkan ilmu pengetahuan bagi masyarakat sehingga terciptanya kemakmuran yang berpusat pada masjid. Sehingga menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan Islam. Oleh karena itu, dengan melakukan hal tersebut Badan Kemakmuran Masjid dapat menggunakan sepenuhnya kekuatan manusianya untuk mengelolah dan memberi akses seluas-luasnya kepada jama’ah sehingga mereka dapat lebih aktif terlibat dalam pengembangan dakwah Islamiyah. Dengan memperkuat keimanan umat serta memakmurkan negara, bangsa juga agama. Sehingga jalan untuk mempermudah proses untuk memperbaiki karakter generasi masa kini dan masa yang akan datang kearah yang lebih baik lagi.