Michael Beka
Universitas Kristen Balikpapan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Filosofi Huma Betang Dan Keberagaman Masyarakat Dayak Meilani Simatupang; Michael Beka
Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia Vol. 1 No. 1 (2022): Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia
Publisher : Anfa Mediatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FILOSOFI Huma (huma yang artinya rumah dalam bahasa Dayak Ngaju) Betang adalah mengedepankan musyawarah mufakat, kesetaraan, kejujuran dan kesetiaan. Hingga kini filosofi itu masih menjadi pedoman dan diteladani oleh masyarakat yang hidup di Provinsi Kalteng. Bhkan untuk penyelesaian konflik etnis antara Suku Dayak dan Madura di Kalteng pada 2001, pendekatan falsafah Huma Betang ini dikedepankan sehingga pada akhirnya warga Suku Dayak bisa menerima kembali Suku Madura yang terusir saat konflik terjadi. Hal itu seperti dikatakan oleh Sabran Achmad, Ketua Kongres Penyelesaian Konflik Dayak Madura Tahun 2001. Ditemui dirumahnya, Selasa (25/8) dia menjelaskan, pada awalnya untuk menyelesaikan konflik antara Suku Madura dan Dayak pada 2001 dengan proses hukum berlaku. Namun kenyataannya hal itu tidak mudah dilakukan karena saat kejadiannya tidak ada yang tahu apa dan siapa penyebabnya. Secara hukum seperti dikemukakan Sabran susah diselesaikan, namun situasi saat itu bisa dikunci agar tetap kondusif.