Dalam era digital dan globalisasi saat ini, platform media sosial telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan remaja. Salah satu platform yang semakin populer adalah TikTok, sebuah aplikasi berbagi video pendek yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengedit, dan membagikan konten kreatif mereka kepada audiens global. Namun, pertumbuhan pesat TikTok juga memunculkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap etika remaja. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif,dengan populasi remaja Tangerang berusia 15-18 tahun sebanyak 32 orang. Peneliti menggunakan kuesioner tertutup dan disebar secara online,kuesioner tersebut berisi 15 pertanyaan mengenai pengaruh tiktok terhadap etika remaja. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pendekatan analisis regresi linier sederhana untuk mendapatkan bentuk korelasi antara dua variabel dalam wujud fungsi. Untuk mengetahui adanya pengaruh di antara variabel X dan Y. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan pengolahan data dilakukan 3 uji yang berbeda,uji validitas yang dilakukan, dengan jumlah responden sebanyak 32 orang. Diperoleh 13 pertanyaan yang valid dari total 15 pertanyaan. Uji reliaibilitas yang menggunakan analisis alpha crobach menghasilkan koefisien realiabilitas positif 0,830 > 0,60. maka kuesioner tersebut dapat dinyatakan reliabel atau andal. Uji hipotesis yang dilakukan menghasilkan Nilai T hitung (1,624) lebih kecil dari T tabel (2,042), maka ( Thit < Ttab) yang berarti bahwa tidak ada pengaruh antara variabel konten Tiktok (X) dengan variabel perubahan etika (Y). Berdasarkan 3 hasil uji dapat diketahui bahwa Perubahan etika remaja tidak terlihat meski mayoritas responden menyetujui bahwasanya masih ada banyak dampak negatif yang berkembang di TikTok, namun mereka juga setuju bahwasanya etika tidak bergantung dari apa yang mereka saksikan.