Dalam era kemajuan teknologi medis dan ilmu pengetahuan, nilai-nilai pengobatan tradisional kerap terpinggirkan. Namun demikian, kepercayaan terhadap praktik pengobatan tradisional, khususnya balian ketakson dan balian usada, tetap mengakar kuat di kalangan masyarakat perkotaan di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kepercayaan dan pengalaman masyarakat Kota Denpasar dalam mengakses layanan kesehatan tradisional oleh balian. Dengan pendekatan kualitatif fenomenologis, studi ini melibatkan enam belas informan dari empat kecamatan di Denpasar dan mengeksplorasi sembilan tema utama melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap balian dipengaruhi oleh pandangan hidup masyarakat Bali yang holistik, di mana kesehatan dipahami sebagai keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan roh. Tradisi lokal, nilai spiritual, dan pengaruh keluarga serta komunitas menjadi faktor utama yang mendorong preferensi terhadap balian, bahkan seringkali sebelum mengakses layanan medis modern. Cerita kesembuhan, kekecewaan terhadap layanan konvensional, serta persepsi tentang penyakit sebagai gangguan spiritual turut memperkuat legitimasi pengobatan tradisional. Di sisi lain, tantangan muncul dalam upaya mengintegrasikan praktik balian ke dalam sistem kesehatan modern yang berbasis bukti ilmiah. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan edukasi dan advokasi yang tepat agar integrasi ini dapat berjalan harmonis, dengan tetap menghargai kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat.