Woro Sri Sukapti
Pusat Survei Geologi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI POTENSI BENCANA GEOLOGI DI DATARAN PANTAI JEPARA, JAWA TENGAH Ungkap Lumbanbatu; Woro Sri Sukapti; Emma Yan Patriani
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 15 No. 3 (2014): Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v15i3.55

Abstract

Identifikasi potensi bencana geologi di dataran pantai Jepara perlu dilakukan untuk mengantisipasi laju perkembangan pembangunan seiring dengan pertambahan penduduk yang sangat pesat. Oleh karena itu, perencanaan pengembangan wilayah yang baik perlu dipersiapkan. Dalam menyusun tata ruang, potensi bencana geologi dan potensi sumber daya alam harus dipertimbangkan. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan sedimentologi dan stratigrafi. Untuk maksud tersebut dilakukan pemboran dangkal dengan menggunakan bor tangan (hand auger). Beberapa bencana geologi dapat dikenali yaitu abrasi pantai, agradasi pantai (pendangkalan) dan kerentanan liquifaksi. Tataan geologi daerah penelitian menunjukkan bahwa, abrasi dan agradasi serta karakteristik pantai sangat boleh jadi tidak terkait dengan aktivitas tektonik.Kata kunci: bencana geologi, geologi bawah permukaan, dinamika Kuarter, Jepara
GEOLOGI KUARTER DATARAN PANTAI JEPARA, JAWA TENGAH Ungkap M Lumbanbatu; Suyatman Hidayat; Woro Sri Sukapti; Emma Yan Patriani
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol. 15 No. 1 (2014): Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33332/jgsm.geologi.v15i1.68

Abstract

Untuk mengetahui dinamika Kuarter di daerah penelitian, urut-urutan lingkungan pengendapan baik secara vertikal dan mendatar perlu dilakukan. Selain itu, untuk menafsirkan proses pengisian cekungan sedimen, korelasi beberapa penampang stratigrafi sangat diperlukan. Pengumpulan data geologi bawah permukaan dilakukan dengan pemboran dangkal menggunakan bor tangan. Sejumlah 52 pemboran telah dilakukan dengan kedalaman maksimum 11,50 m dan total kedalalaman 268,61m. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa satuan batuan di daerah ini dapat dipisahkan Tanah penutup (S), endapan dataran banjir (FP), endapan cekungan banjir (FB), endapan alur Sungai Purba), endapan pasir dataran pantai (B), endapan pasir pematang pantai (BS), endapan rawa bakau (SW), endapan paya (LG), koral / reef (Q), endapan laut dangkal (SM), endapan volkanik / (V), endapan pre-Holosen (pHs). Secara vertikal kombinasi urut-urutan lingkungan pengendapan tersebut menghasilkan 16 tipe penampang. Hasilnya beberapa fenomena geologi dapat diamati seperti adanya perulangan lingkungan endapan rawa, satu indikasi daerah yang mengalami penurunan secara perlahan lahan. Kehadiran endapan volkanik muda berupa tuf dapat ditafsirkan sebagai hasil aktivitas Gunung api Muria paling Muda. Indikasi proses-proses progradasi atau retrogradasi garis pantai ditunjukkan oleh proporsi mangrove yang perlahan-lahan semakin berkurang sementara polen-polen grassland semakin meningkat. Dari kedalaman 150 cm, kecenderungan perubahan itu berbalik yaitu proporsi polen-polen mangrove semakin bertambah sementara polen-polen grassland semakin berkurang. Secara umum kondisi cekungan sedimen pada saat proses pengendapan adalah dalam kondisi tenang (stabil). Dengan demikian abrasi tidak berhubungan dengan kegiatan tektonika.Kata kunci : Dinamika kuarter, retrogradasi, progradasi, kondisi tenang