Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PRODUKSI BUDAYA DALAM WEDDING PLANNER PADA MASYARAKAT URBAN Risky Chairani Putri; Wiwik Sushartami
Jurnal Kawistara Vol 9, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.885 KB) | DOI: 10.22146/kawistara.43156

Abstract

Wedding has been seen as an example of the reflection of social culture. Changes in wedding culture reflect changes in society. Such a social transformation is reflected in the growing demand for impressive wedding party in the urban areas has made new problems concerning to management and creativity. From the wedding management perspective, this has been caught as opportunities, not only in term of economi gains but also their role in power-knowledge production. In recognition of this non-material aspect of social chenges reflet in wedding party, this research attempts to identify the production of culture wedding planner. This study takes the case of prominent wedding organizer company in Surabaya, Mahar Agung Organizer. The data for this research come form interview with managerial personnel of the the Maha Agung. The result shows that the production of culture in the wedding planner’s activity involves six facets: technology, law and regulation, industry structure, organization structure, occupational career, and market. In addition, the production of culture of wedding planner is not singular, which means it engages the role of client, media, vendor and business competitor. Consequently, the power relation of wedding planner in the production of culture is not dominant. Production of culture of a wedding planner has produced complexity, ambivalence, and contestation which appear through technology, especially the Internet. All of these lead wedding planner to take a creative and ambivalent position, since there is no rule (copyright) in wedding planners industry.
PENINGKATAN LITERASI DALAM PELATIHAN FOTOGRAFI PADA KOMUNITAS DALEM PASINAON WONOGIRI Risky Chairani Putri; Adi Putra Suryawardhana; Unik Dian Cahyawati
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i1.3844

Abstract

Pemberdayaan masyarakat salah satunya diwujudkan dengan meningkatkan literasi di masyarakat. Peningkatan literasi tidak hanya dipahami dalam lingkup kemampuan membaca dan menulis saja, tetapi juga kemampuan berbahasa dan berkarya atau berperilaku kreatif. Pengabdian ini bertujuan untuk ikut serta dalam pemberdayaan masyarakat terutama dalam peningkatan literasi sebagai bagian dari pendidikan yang merata dan pelestarian seni budaya. Dalem Pasinaon sebagai mitra dalam pengabdian masyarakat ini yaitu sebuah komunitas yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat khususnya literasi membaca memerlukan stimulus keilmuan lainnya seperti fotografi. Kemampuan fotografi diperlukan dalam giat literasi karena fotografi saat ini tidak hanya sebagai alat dokumentasi tetapi juga sebagai media komunikasi untuk menyampaikan ide atau gagasan tertentu. Hal ini selaras dengan kegiatan komunitas Dalem Pasinaon yang fokus pada peningkatan literasi masyarakat dan pelestarian seni dan budaya khususnya budaya Jawa. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam tiga kegiatan yaitu pembuatan modul, pelatihan fotografi berupa pemaparan materi dan evaluasi. Hal yang diperoleh dari pengabdian masyarakat ini yaitu terlaksananya pelatihan fotografi dengan baik dan mencapai sasaran yang dibuktikan dengan antusiasme peserta dalam mengikuti pelatihan dan hasil praktik fotografi yang cukup baik dalam menyusun komposisi dan mengeksekusi sebuah foto
WONOGIRI TEMPO DOELOE: MENINGKATKAN LITERASI VISUAL MELALUI PAMERAN FOTOGRAFI BERNILAI HISTORIS Wardhana, Adi Putra Surya; Putri, Risky Chairani
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v6i2.6543

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Program Studi Fotografi Institut Seni Indonesia Surakarta bertujuan untuk meningkatkan literasi visual masyarakat Wonogiri pameran fotografi bernilai historis. Berdasarkan informasi dari mitra, Forum Taman Baca Masyarakat Kabupaten Wonogiri, tingkat literasi visual masyarakat Wonogiri masih stagnan meskipun sudah terjadi peningkatan sedikit. Kenyataan ini berkorelasi dengan kesadaran sejarah masyarakat yang masih rendah. Dampaknya adalah kreativitas dan inovatif untuk memanfaatkan potensi daerah masih belum maksimal. Oleh sebab itu, tim PKM Program Studi Fotografi ISI Surakarta merancang kegiatan pameran dan diskusi fotografi bertema Wonogiri Tempo Doeloe. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahap yang terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi-pelaporan. Hasil kegiatan PKM adalah terlaksananya pameran dan diskusi fotografi Wonogiri Tempo Doeloe di Baturetno Kabupaten Wonogiri pada 8 September 2023. Pameran fotografi memanfaatkan teknik storytelling agar pengunjung mendapat informasi dan pengalaman berdasarkan sumber visual dan oral. Indikator keberhasilan adalah antusiasme pengunjung dalam menanggapi kegiatan pameran dan diskusi. Pengunjung mengharapkan kegiatan pameran berbasis historis dapat dilakukan secara berkelanjutan. Dengan demikian, kegiatan PKM mendatang diharapkan dapat mengajak mitra-mitra lain yang memiliki komitmen untuk mengembangkan potensi Wonogiri melalui pameran fotografi berbasis kesejarahan.
PRODUKSI BUDAYA DALAM WEDDING PLANNER PADA MASYARAKAT URBAN Risky Chairani Putri; Wiwik Sushartami
Jurnal Kawistara Vol 9, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.43156

Abstract

Wedding has been seen as an example of the reflection of social culture. Changes in wedding culture reflect changes in society. Such a social transformation is reflected in the growing demand for impressive wedding party in the urban areas has made new problems concerning to management and creativity. From the wedding management perspective, this has been caught as opportunities, not only in term of economi gains but also their role in power-knowledge production. In recognition of this non-material aspect of social chenges reflet in wedding party, this research attempts to identify the production of culture wedding planner. This study takes the case of prominent wedding organizer company in Surabaya, Mahar Agung Organizer. The data for this research come form interview with managerial personnel of the the Maha Agung. The result shows that the production of culture in the wedding planner’s activity involves six facets: technology, law and regulation, industry structure, organization structure, occupational career, and market. In addition, the production of culture of wedding planner is not singular, which means it engages the role of client, media, vendor and business competitor. Consequently, the power relation of wedding planner in the production of culture is not dominant. Production of culture of a wedding planner has produced complexity, ambivalence, and contestation which appear through technology, especially the Internet. All of these lead wedding planner to take a creative and ambivalent position, since there is no rule (copyright) in wedding planners industry.
MEDIATISASI AGAMA DALAM FENOMENA DIMAS KANJENGTAAT PRIBADI SERTA KERJA LOGIKA MEDIA DALAM MEMBENTUK PENGETAHUAN PUBLIK SEBAGAI BAGIAN DARI AGEN SOSIAL DAN PERUBAHAN KULTURAL Putri, Risky Chairani
Capture : Jurnal Seni Media Rekam Vol. 8 No. 1 (2016)
Publisher : Seni Media Rekam ISI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.272 KB) | DOI: 10.33153/capture.v8i1.1905

Abstract

The phenomenon,Dimas KanjengTaat Pribadi, is unique issues that have shocked in the Indonesian public because of his unbelievable activities (duplicate the amount of money).This metode of the research is textual;focus onTaat Pribadi news,doubling the money with the religion modus. Mediatisation theory explains about howTaat Pribadi work from the mediatisation, what things appear from the religion ,ediatisation , and how the logic of media work in this case (form knowledge) to the public.The findings of this study are mediatisation religion led to new understanding of the public that led to the substitution of the role of religion and peeps quast-religious.The logic of the media make the knowledge from public that the reporting on this case a shift is no longer focused on the case of deception,but tend to focus on the dramatization of the media or in other words experiencing commoditization of media content,as well as the logicof the media creating a privateTaat Pribadi as a new celebrity.Keywords: Mediatization, religion, logic media, commodification, and dramatization media
MEDIATISASI AGAMA DALAM FENOMENA DIMAS KANJENGTAAT PRIBADI SERTA KERJA LOGIKA MEDIA DALAM MEMBENTUK PENGETAHUAN PUBLIK SEBAGAI BAGIAN DARI AGEN SOSIAL DAN PERUBAHAN KULTURAL Putri, Risky Chairani
Capture : Jurnal Seni Media Rekam Vol. 8 No. 1 (2016)
Publisher : Seni Media Rekam ISI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/capture.v8i1.1905

Abstract

The phenomenon,Dimas KanjengTaat Pribadi, is unique issues that have shocked in the Indonesian public because of his unbelievable activities (duplicate the amount of money).This metode of the research is textual;focus onTaat Pribadi news,doubling the money with the religion modus. Mediatisation theory explains about howTaat Pribadi work from the mediatisation, what things appear from the religion ,ediatisation , and how the logic of media work in this case (form knowledge) to the public.The findings of this study are mediatisation religion led to new understanding of the public that led to the substitution of the role of religion and peeps quast-religious.The logic of the media make the knowledge from public that the reporting on this case a shift is no longer focused on the case of deception,but tend to focus on the dramatization of the media or in other words experiencing commoditization of media content,as well as the logicof the media creating a privateTaat Pribadi as a new celebrity.Keywords: Mediatization, religion, logic media, commodification, and dramatization media
PENINGKATAN LITERASI DALAM PELATIHAN FOTOGRAFI PADA KOMUNITAS DALEM PASINAON WONOGIRI Putri, Risky Chairani; Suryawardhana, Adi Putra; Cahyawati, Unik Dian
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i1.3844

Abstract

Pemberdayaan masyarakat salah satunya diwujudkan dengan meningkatkan literasi di masyarakat. Peningkatan literasi tidak hanya dipahami dalam lingkup kemampuan membaca dan menulis saja, tetapi juga kemampuan berbahasa dan berkarya atau berperilaku kreatif. Pengabdian ini bertujuan untuk ikut serta dalam pemberdayaan masyarakat terutama dalam peningkatan literasi sebagai bagian dari pendidikan yang merata dan pelestarian seni budaya. Dalem Pasinaon sebagai mitra dalam pengabdian masyarakat ini yaitu sebuah komunitas yang bergerak dalam pemberdayaan masyarakat khususnya literasi membaca memerlukan stimulus keilmuan lainnya seperti fotografi. Kemampuan fotografi diperlukan dalam giat literasi karena fotografi saat ini tidak hanya sebagai alat dokumentasi tetapi juga sebagai media komunikasi untuk menyampaikan ide atau gagasan tertentu. Hal ini selaras dengan kegiatan komunitas Dalem Pasinaon yang fokus pada peningkatan literasi masyarakat dan pelestarian seni dan budaya khususnya budaya Jawa. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam tiga kegiatan yaitu pembuatan modul, pelatihan fotografi berupa pemaparan materi dan evaluasi. Hal yang diperoleh dari pengabdian masyarakat ini yaitu terlaksananya pelatihan fotografi dengan baik dan mencapai sasaran yang dibuktikan dengan antusiasme peserta dalam mengikuti pelatihan dan hasil praktik fotografi yang cukup baik dalam menyusun komposisi dan mengeksekusi sebuah foto