Hadi Kuncoro
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian “Farmaka Tropis”, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kemoterapi terhadap Kadar Hematologi pada Pasien Kanker Payudara di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan: The Effect of Chemoterapy on Hematological Levels in Breast Cancer Patients at RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Annisa Nabilah; Wisnu Cahyo Prabowo; Hadi Kuncoro
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 18 (2023): Proc. Mul. Pharm. Conf.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/mpc.v18i1.697

Abstract

Breast cancer is a malignant disease of breast tissue that can originate from the duct epithelium or lobules. Breast cancer therapy can be done with several types of therapy, one of which is chemotherapy. The most common side effect of chemotherapy is myelosuppression, a decrease in blood cell levels because chemotherapy agents are toxic to blood-forming organs. This research was conducted to understand the effect of chemotherapy in reducing blood cell levels in breast cancer patients who received chemotherapy at RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan for the period July 2022 to June 2023. This research is descriptive with a cross-sectional design. Of the 82 samples, 50 patients (60%) had erythrocyte levels below normal; hemoglobin in 79 patients (96%); hematocrit in 75 patients (91%); neutrophils in 20 patients (24%); leukocytes in 25 patients (30%); and thrombocytes in 7 patients (9%). The most common hematological levels below normal are hemoglobins and hematocrits. Keywords: ca mamae, hematology, mielosuppresion Abstrak Kanker payudara merupakan penyakit keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya. Terapi kanker payudara dapat dilakukan dengan beberapa macam terapi, salah satunya adalah kemoterapi. Efek samping kemoterapi yang paling umum adalah mielosupresi yaitu penurunan kadar sel darah karena agen kemoterapi bersifat toksik terhadap organ pembentuk darah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengaruh kemoterapi dalam menurunkan kadar sel darah pasien kanker payudara yang menerima kemoterapi di RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan periode Juli 2022 sampai Juni 2023. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional. Dari 82 sampel, pasien dengan kadar eritrosit dibawah normal sebanyak 50 pasien (60%); hemoglobin 79 pasien (96%); hematokrit 75 pasien (91%); neutrofil 20 pasien (24%); leukosit 25 pasien (30%); dan trombosit 7 pasien (9%). Kadar hematologi di bawah normal paling banyak adalah hemoglobin dan hematokrit. Kata Kunci: kanker payudara, hematologi, mielosupresi
Evaluasi Penggunaan Obat pada Pasien Artritis Gout di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Pupuk Kaltim Bontang Periode 2022: Evaluation of Drug Use in Gout Arthritis Patients in the Outpatients Installation of Pupuk Kaltim Bontang Hospital Period 2022 Silvia Ningsih Manurung; Hadi Kuncoro; Junaidin Junaidin
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 18 (2023): Proc. Mul. Pharm. Conf.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/mpc.v18i1.722

Abstract

Arthritis gout is a disease due to deposition of monosodium urate (MSU) crystals in the joints, kidneys, and other connective tissues as a result of hyperuricemia which can cause pain, swelling, impaired joint movement, and even tophi. Without rational treatment, there will be overdiagnosis and inadequate management which can aggravate gout. This study used observational studies and descriptive methods in 87 samples at the outpatient installation of Pupuk Kaltim Hospital Bontang Period 2022. The results of the study of patient characteristics based on age were most in the age group 46-55 years with a total of 25 patients (28.7%), based on gender more occurred in men with a total of 75 male patients (86.2%), based on the most symptoms were pain with a total of 69 cases (68.3%), and based on the highest diagnosis was acute gouty arthritis with a total of 76 patients (87.3%). The results showed that the most widely used antipyretic therapy was Allopurinol, which was used by 62 patients, followed by Colchicine which was used by 47 patients. For analgesic, antipyretic, and anti-inflammatory therapy, NSAIDs were used by 23 patients and Paracetamol was used by 6 patients. Keywords: gout arthritis, characteristics, treatment pattern Abstrak Artritis gout adalah penyakit akibat deposisi kristal monosodium urat (MSU) di sendi, ginjal, dan jaringan ikat lainnya sebagai akibat dari hiperurisemia yang dapat menimbulkan nyeri, bengkak, gangguan gerak sendi, dan bahkan tophi. Tanpa pengobatan yang rasional, akan terjadi overdiagnosis dan tata laksana yang tidak adekuat yang dapat memperparah gout. Penelitian ini menggunakan studi observasional dan dengan metode deskriptif pada 87 sampel di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Pupuk Kaltim Bontang Periode 2022. Hasil penelitian karakteristik pasien berdasarkan usia terbanyak pada kelompok usia 46-55 tahun dengan jumlah 25 pasien (28,7%), berdasarkan jenis kelamin lebih banyak terjadi pada laki-laki dengan jumlah sebanyak 75 pasien laki-laki (86,2%), berdasarkan gejala paling banyak adalah nyeri dengan jumlah 69 kasus (68,3%), dan berdasarkan diagnosis paling tinggi adalah artritis gout akut dengan jumlah 76 pasien (87,3%). Hasil penelitian menunjukkan terapi antipirai yang paling banyak digunakan adalah Allopurinol yaitu sebanyak 62 pasien, diikuti dengan Kolkisin yang digunakan oleh 47 pasien. Untuk terapi analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi golongan NSAID digunakan oleh 23 pasien dan Paracetamol digunakan oleh 6 pasien. Kata Kunci: artritis gout, karakteristik, pola pengobatan